• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Harga Emas Dunia Cetak Rekor Baru, Tembus US$ 3.900 per Ounce

Harga emas dunia menembus level US$ 3.900 per troy ounce dan mengukir rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Senin (6/10/2025). Lonjakan ini didorong oleh tingginya permintaan aset safe haven setelah yen Jepang melemah dan ketidakpastian akibat shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Reuters, ekspektasi tambahan pemangkasan suku bunga The Fed juga ikut menopang reli harga emas.

Harga emas hari ini terlihat melejit 1,50% ke level US$ 3.943,42 per ounce pada saat berita ditulis Pukul 15.30 WIB, setelah sempat menyentuh rekor sepanjang masa di US$ 3.944,96 per ounce.

“Pelemahan yen usai kemenangan Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang membuat investor kehilangan salah satu aset aman, sehingga emas berhasil mengambil alih peran tersebut,” kata Chief Market Analyst KCM Trade Tim Waterer.

Waterer menambahkan, shutdown pemerintah AS yang masih berlangsung terus menambah awan ketidakpastian terhadap ekonomi, termasuk potensi dampaknya pada pertumbuhan PDB. Dalam kondisi seperti ini, emas menjadi pilihan utama.

“Apalagi dengan ekspektasi The Fed kembali memangkas suku bunga bulan ini,” lanjutnya.

Yen Jepang tercatat melemah paling tajam dalam lima bulan terhadap dolar AS, setelah politisi berhaluan dovish fiskal, Sanae Takaichi, terpilih sebagai pemimpin baru LDP sekaligus calon perdana menteri perempuan pertama di Jepang.

Dari sisi politik AS, pemerintahan Donald Trump mengancam akan melakukan pemutusan hubungan kerja massal bagi pegawai federal jika negosiasi dengan Demokrat di Kongres terkait penghentian sebagian operasi pemerintahan tidak mencapai hasil.

Sementara itu, Pejabat The Fed Stephen Miran pada akhir pekan lalu kembali mendorong sikap agresif dalam jalur pemangkasan suku bunga, dengan alasan dampak kebijakan ekonomi pemerintahan Trump.

Sepanjang 2025, harga emas sudah melesat 49% setelah naik 27% sepanjang 2024. Faktor pendorongnya antara lain pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia, meningkatnya permintaan exchange-traded funds (ETF) berbasis emas, pelemahan dolar AS, serta minat tinggi investor ritel untuk lindung nilai di tengah tensi perdagangan dan geopolitik yang memanas.

Reli harga emas mendapat dukungan tambahan bulan lalu setelah The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dan memberi sinyal akan melanjutkan penurunan suku bunga hingga akhir tahun.

Menurut CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan pemangkasan 25 bps lagi pada Oktober dengan probabilitas 95%, dan pada Desember dengan probabilitas 83%.

Dalam kondisi suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi, emas yang tidak memberikan imbal hasil justru semakin menarik. Harga emas spot sebelumnya menembus US$ 3.000 per ounce untuk pertama kali pada Maret lalu, lalu melewati US$ 3.700 pada pertengahan September, dan kini melampaui US$ 3.900.

 

sumber : investor.id

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?