Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) akhirnya rebound setelah empat hari beruntun melemah, naik per hari ini 0,61% ke sekitar US$ 61,02 per barel pada Jumat (3/10/2025) pukul 14.23 WIB. Sebelumnya, WTI sempat menyentuh level terendah lima bulan di US$ 60,37 per barel pada Kamis. Meski demikian, harga masih menuju penurunan mingguan ketiga berturut-turut, di tengah spekulasi peningkatan produksi OPEC+.
Laporan pasar menunjukkan OPEC+ berpotensi menaikkan produksi hingga 500.000 barel per hari (bph) pada November, tiga kali lipat dari kenaikan Oktober. Analis IG, Tony Sycamore, menilai langkah ini berpotensi menekan harga lebih jauh ke area support US$ 58, bahkan menguji level terendah tahun ini di sekitar US$ 55.
Pasar juga dibayangi tambahan pasokan dari Irak utara. Setelah 2,5 tahun terhenti, Kurdistan Irak kembali mengekspor minyak melalui pelabuhan Ceyhan, Turki, dengan volume awal 180.000–190.000 bph di bawah kesepakatan baru dengan Baghdad.
Sementara itu, data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah AS naik 1,792 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan 1,5 juta barel. Kenaikan juga terjadi pada stok bensin dan distilat, seiring turunnya aktivitas kilang dan permintaan.
Dari sisi permintaan, risiko shutdown pemerintah AS menambah tekanan pada prospek konsumsi energi. Penutupan diperkirakan berlanjut hingga pekan depan karena kebuntuan politik di Kongres, dengan Senat Demokrat diperkirakan kembali menolak RUU pendanaan darurat yang diajukan Partai Republik.
sumber : fxstreet-id.com
Bagikan Berita Ini