Harga emas di pasar global pada minggu ini diperkirakan akan mengalami fluktuasi yang tinggi seiring dengan rilis data pekerjaan Amerika Serikat dan pidato dari kepala bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed.
Terdapat peningkatan harga minyak mentah di pasar spot setelah adanya klaim saling melanggar gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Pada hari Kamis, (28/11) pukul 09:11 WIB, harga minyak Brent mengalami kenaikan sebesar 0,47% menjadi US$73,17 per barel.
Harga emas dunia tidak banyak berubah setelah bergerak dalam rentang terbatas sepanjang sesi perdagangan hari Kamis yang bervolatilitas rendah.
Nilai rupiah mengalami peningkatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan kondisi di Timur Tengah yang semakin kondusif. Berdasarkan data dari CNBC, rupiah mengalami penguatan sebesar 0,5% pada pukul 10:13 WIB dengan nilai tukar Rp15.845/US$ pada hari Kamis (28/11).
Harga emas dunia menguat pada paruh pertama sesi perdagangan hari Rabu, namun berbalik melemah di paruh kedua akibat hasil data ekonomi AS.
Harga emas saat ini terjebak dalam dinamika tarik ulur yang dipengaruhi oleh sentimen geopolitik di kawasan Arab serta konflik Rusia-Ukraina. Baru-baru ini, Israel dan kelompok Hizbullah telah sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan bahwa gencatan senjata di Lebanon akan mulai berlaku pada Rabu (27/11) pagi.
Hari ini, harga minyak mentah di pasar spot mengalami penurunan akibat adanya gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah. Pada hari Selasa (26/11) pukul 09:15 WIB, harga minyak brent dan WTI masing-masing turun 0,01% menjadi US$73 dan US$68,93 per barel. Penurunan ini terjadi karena investor sedang mengevaluasi dampak gencatan senjata tersebut terhadap premi risiko minyak.
Harga emas dunia sempat menyentuh level tertingginya dalam tiga pekan pada hari Senin sebelum kemudian jatuh dan mencatatkan penurunan harian sebesar 3%.
Hari ini, harga emas dunia mengalami penurunan, meskipun sebelumnya telah menunjukkan tren peningkatan selama lima hari berturut-turut. Fluktuasi ini diperkirakan akan berlanjut seiring dengan pengumuman data inflasi konsumen AS dan catatan rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
Emas mencapai puncak tertinggi dalam seminggu setelah empat hari kenaikan berturut-turut, dipicu oleh peningkatan permintaan safe haven seiring meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Data CNBC menunjukkan bahwa harga emas di pasar spot naik 0,74% pada Kamis (21/11), ditutup pada level US$ 2.669,69 per troy ons.
Harga emas dunia melanjutkan tren kenaikan harian untuk empat sesi beruntun pada hari Kamis dan mendekati level tertingginya dalam dua pekan terakhir.
Kenaikan harga minyak terjadi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait pasokan yang dipicu oleh konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Data dari CNBC menunjukkan bahwa harga minyak mentah Brent naik menjadi US$73,07 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik menjadi US$69,01 per barel.
Harga emas di pasar spot global telah meningkat selama dua hari berturut-turut, menandakan pemulihan setelah penurunan hampir 38% selama paruh pertama November. Kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran geopolitik yang semakin meningkat.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan kecil setelah sebelumnya menguat signifikan akibat penghentian produksi di ladang minyak Johan Sverdrup, Norwegia. Meski begitu, investor tetap berhati-hati karena ketegangan perang Rusia-Ukraina yang terus meningkat.
Nilai emas mengalami penurunan drastis seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang tidak seagresif sebelumnya. Hal ini menguatkan nilai dolar dan mengurangi minat investor terhadap emas.
Harga emas dunia bergerak dalam rentang yang relatif terbatas sepanjang hari Jumat sebelum menutup sesi perdagangan pekan lalu dengan mencatatkan penurunan mingguan sebesar 4% lebih.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 207,33 poin atau 0,47% menjadi 43.750,86, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite juga mengalami penurunan sebesar 0,6% dan 0,64% masing-masing.
Pasar memprediksi kebijakan fiskal agresif setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika, yang diperkirakan akan mempengaruhi inflasi dan memperkuat dolar. Pada perdagangan Kamis (14/11), harga emas turun 0,9% menjadi US$ 2.573,78 per troy ons, yang merupakan harga penutupan terendah sejak 18 September 2024.
Pada hari Selasa (12/11), pasar keuangan Indonesia menunjukkan hasil yang beragam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan, namun nilai tukar rupiah mengalami penurunan dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) naik. Pasar keuangan diperkirakan masih akan mengalami volatilitas karena investor menunggu data inflasi dari Amerika Serikat (AS).
Harga emas dunia merosot tajam seiring dengan peningkatan nilai dolar AS dan ketidakpastian yang muncul dari prospek kebijakan ekonomi Presiden terpilih Donald Trump. Data inflasi AS yang akan diumumkan minggu ini menambah kegelisahan pasar, sehingga diperkirakan harga emas akan sangat fluktuatif dalam beberapa hari mendatang.
Nilai minyak mentah global mengalami peningkatan hampir 1% menjelang akhir pekan, sejalan dengan penurunan nilai dolar akibat pemotongan suku bunga oleh the Fed. Data dari CNBC menunjukkan bahwa pada penutupan perdagangan Kamis (7/11), jenis minyak mentah Brent naik 0,95% menjadi US$ 75,63 per barel, sementara jenis WTI naik 0,93% menjadi US$ 72,36 per barel.
Setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), harga emas mengalami penurunan drastis. Menurut CNBC, pada perdagangan Rabu (6/11), harga emas ditutup pada posisi US$ 2.659,24 per troy ons, turun sebesar 32,07%. Ini merupakan penurunan terendah sejak 17 Oktober atau selama 13 hari perdagangan terakhir. Penurunan ini juga merupakan yang terbesar sejak Juni 2024 atau lebih dari empat bulan.
Setelah dua hari berturut-turut mengalami kenaikan, harga minyak mentah kini mulai mengalami penurunan seiring dengan peningkatan cadangan minyak Amerika Serikat yang lebih besar dari perkiraan.
Rupiah mengalami penurunan nilai sedikit terhadap dolar AS saat semua mata tertuju pada pertumbuhan ekonomi Indonesia (PDB) yang akan diumumkan oleh BPS. Seperti yang dilansir oleh CNBC, rupiah mengalami penurunan sebesar 0,06% menjadi Rp15.760/US. pada hari ini, Selasa (05/11). Namun,tidak sampai seperempat menit setelah perdagangan dimulai,rupiah kembali turun 0,13
Harga emas dunia (XAU) masih menunjukkan kecenderungan konsolidasi setelah mengalami penurunan dari level tertinggi sepanjang masa, di tengah menunggu hasil pemilihan presiden Amerika Serikat dan kebijakan moneter dari the Fed.
Nilai rupiah menguat terhadap dolar AS setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia yang menunjukkan bahwa tren deflasi di Indonesia telah berakhir.
Ketidakpastian yang melingkupi pemilihan presiden Amerika Serikat telah mendorong harga emas mencapai puncaknya, seiring dengan meningkatnya permintaan aset safe-haven. Pedagang juga menunggu data ekonomi sebagai petunjuk arah kebijakan Federal Reserve.
Yuliot Tanjung, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah mengungkapkan tiga program utama yang menjadi prioritas dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Program-program tersebut adalah peningkatan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi.
Reli emas yang mencetak rekor tertinggi sempat terhenti pada hari Senin, disebabkan oleh peningkatan hasil obligasi Treasury AS dan penguatan dolar. Investor sedang menantikan serangkaian data ekonomi AS pekan ini yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek suku bunga Federal Reserve.
Nilai rupiah mengalami penurunan terhadap dolar AS setelah Israel melancarkan serangan ke Iran pada akhir pekan yang lalu. Menurut laporan dari CNBC, rupiah mengalami penurunan sebesar 0,16% menjadi Rp15.660/US
Pasar minyak global sedang mengalami fluktuasi yang signifikan, terutama dipengaruhi oleh perjanjian gencatan senjata baru-baru ini. Pada Jumat (25/10), harga minyak mentah Brent telah menurun tajam, mencerminkan kekhawatiran atas permintaan minyak yang melemah. Sebaliknya, harga minyak mentah WTI menunjukkan beberapa ketahanan, menunjukkan reaksi pasar yang beragam.
Penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury mendorong penurunan harga emas, meskipun sebelumnya telah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Hal ini mengalahkan permintaan safe haven menjelang pemilihan presiden AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Pada hari Rabu (23/10), harga emas di pasar spot turun 1,12% menjadi US$ 2.717,54 per troy ons.
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan tujuan yang berani untuk mencapai kemandirian dalam bidang energi dan pangan selama masa jabatannya di Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, harga emas kini mengalami penurunan. Penurunan ini beriringan dengan peningkatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury AS. Pada Senin (21/10), harga emas di pasar spot turun 0,02% menjadi US$ 2.719,33 per troy ons. Sebelum penurunan ini, harga emas sempat mencapai puncak intraday di US$2.740,37. Penurunan ini mengakhiri empat hari berturut-turut kenaikan emas yang mencapai 2,6%.
Niilai tukar Rupiah terhadap dolar AS mengalami peningkatan, yang dipengaruhi oleh sentimen positif dari pelantikan menteri dan wakil menteri dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Harga emas mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah karena ketidakpastian terkait pemilihan presiden AS serta ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, yang mendorong para investor untuk beralih ke aset safe-haven seperti emas.
Harga emas global ditutup pada posisi US$ 2.673,24 per troy ons pada Rabu (16/10), naik 0,46%. Harga penutupan ini merupakan yang tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor harga penutupan sebelumnya yaitu US$ 2.670 pada 26 September lalu. Harga emas masih terus naik hari ini dan bahkan sempat mencapai rekor intraday terbaru di level US$ 2.685 per troy ons kemarin. Hari ini, Kamis (17/10), harga emas berada di posisi US$ 2.673,55 per troy ons atau naik tipis 0,04%.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan peningkatan, menjelang pengumuman suku bunga oleh Bank Indonesia.
Harga emas dunia bergerak fluktuatif sepanjang hari Selasa dan mengakhiri sesi perdagangan dengan menguat ke dekat level tertingginya dalam dua pekan terakhir.
Penurunan harga emas di pasar global disebabkan oleh kegagalan implementasi stimulus ekonomi yang luas di China, konsumen emas terbesar di dunia, dalam membangkitkan kepercayaan investor.
Pada hari Jumat (11/10), harga emas sedikit turun sebesar 0,01% menjadi US$2.629 per troy ons. Menurut CNBC, emas kembali menunjukkan kekuatannya sebagai aset penyimpan nilai di tengah penurunan bursa saham dan kripto. Kenaikan harga emas ini dipicu oleh kekhawatiran akan inflasi dan suku bunga.
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS setelah rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC). Rupiah dibuka melemah 0,09% di angka Rp15.630/US$ pada hari Kamis (10/10), berbeda dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang menguat 0,16%. DXY juga turun tipis 0,08% di angka 102,84, lebih rendah dari posisi sehari sebelumnya di angka 102,93.
Harga emas mengalami penurunan signifikan, membuat investor pesimis terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Harga emas turun hampir 1% dalam perdagangan terakhir, menjadi penurunan terbesar sepanjang bulan ini. Penurunan ini terjadi setelah berita bahwa kelompok Hezbollah di Lebanon ingin membahas gencatan senjata dengan Israel, yang saat ini sedang melakukan operasi militer besar-besaran terhadap kelompok tersebut.
Harga minyak mentah di pasar spot mengalami penurunan seiring dengan aksi pengambilan keuntungan setelah pekan lalu mengalami kenaikan yang signifikan. Pada hari ini, Selasa (8/10) pukul 09:14 WIB, harga minyak Brent turun sebesar 0,84% menjadi US$80,25 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI juga melemah 0,85% menjadi US$76,48 per barel dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya pada tanggal 7 Oktober 2024.
Pada hari Senin (7/10), harga emas global mengalami penurunan setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Jumat (4/10) menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan. Diperkirakan, harga emas akan mengalami fluktuasi besar pekan ini seiring dengan rilis data ekonomi AS, termasuk inflasi dan catatan rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
Rupiah mengalami penurunan nilai terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah situasi ekonomi yang belum pasti yang terus berlangsung, dipicu oleh meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Harga emas sedikit naik setelah lonjakan 1% dalam perdagangan sebelumnya, dengan para pelaku pasar menantikan petunjuk ekonomi lebih lanjut dari Amerika Serikat dan perkembangan situasi di Timur Tengah.
Harga emas global telah melihat lonjakan hampir 2% karena serangan Iran ke Israel, yang telah menciptakan ketidakpastian pasar dan meningkatkan pembelian aset safe haven.
Meski konflik di Timur Tengah memanas, harga minyak mentah global tampaknya tidak berubah.
ada awal perdagangan hari ini, nilai emas dunia di pasar spot mengalami peningkatan, membuka kemungkinan emas untuk mencapai rekor harga tertinggi.
Harga emas dunia mengalami penurunan sepanjang sesi perdagangan hari Jumat akibat aksi profit taking oleh pelaku pasar menjelang penutupan akhir pekan.
Penurunan harga minyak mentah pada perdagangan Jumat (27/9), yang dipicu oleh prospek peningkatan produksi minyak dari Arab Saudi.
Fluktuasi mata uang Asia terhadap dolar AS menjadi sorotan saat semua mata acara menunggu data pertumbuhan ekonomi AS final untuk kuartal kedua tahun 2024. Menurut laporan dari CNBC, mata uang Asia menunjukkan pergerakan yang beragam dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini.
Harga minyak mentah sedikit turun pada perdagangan Rabu (25/9) akibat meredupnya antusiasme atas stimulus ekonomi di China. Harga Brent tetap stabil di US$ 74,92 per barel, sementara WTI turun tipis menjadi US$ 71,25 per barel.
Harga emas mencapai puncak baru pada hari Senin (23/9) lalu, dipicu oleh meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah setelah serangan balasan Israel ke Hizbullah. Harga emas dunia ditutup di US$ 2.628,4 per troy ons, naik 0,25%. Ini merupakan rekor tertinggi baru (all time high/ATH). Harga emas telah naik selama tiga hari berturut-turut dengan peningkatan sebesar 2,7%.
Pada hari Senin (23/9), harga minyak mentah menunjukkan peningkatan yang signifikan, dipicu oleh kecemasan akan konflik di Timur Tengah yang berpotensi mengganggu pasokan dari wilayah produsen utama.
Rupiah menunjukkan kekuatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps dan penurunan Fed Funds Rate (FFR) sebanyak 50 bps mendapat respon positif dari pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
The Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat, mengejutkan dunia dengan pemotongan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0% pada hari Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/9).
Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS saat pasar menantikan pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve. Pada awal perdagangan hari Senin (17/9), rupiah tercatat menguat 0,32% menjadi Rp15.345/US$.
Nilai emas mencapai rekor tertinggi baru dengan peningkatan hampir 2%. Menurut CNBC, pada penutupan perdagangan hari Kamis (12/9), harga emas standar dunia (XAU) di pasar spot naik 1,88% menjadi US$ 2.558,74 per troy ons. Kenaikan ini membawa emas mencapai harga tertinggi sepanjang sejarah. Namun, pada Jumat pagi pukul 06.00 WIB, harga emas sedikit turun 0,03% menjadi US$ 2.557,09 per troy ons.
Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS setelah data inflasi konsumen AS bergerak lebih rendah dari yang diperkirakan oleh pelaku pasar. Rupiah dibuka dengan penguatan tipis 0,03% di angka Rp15.390/US$ pada hari Kamis (12/9), ini sejalan dengan apresiasi sehari sebelumnya yang ditutup di posisi 0,32%.
Penurunan harga minyak mentah global lebih dari 3% yang mencapai titik terendah dalam kurang lebih tiga tahun terakhir. Menurut data CNBC, harga minyak mentah Brent di pasar spot pada perdagangan Selasa (10/9) ditutup di US$ 69,19 per barel, turun 3,69% dalam sehari. Penurunan ini membawa Brent ke titik terendah sejak 21 Desember 2021
Harga minyak dunia mengalami kenaikan akibat gangguan pasokan yang disebabkan oleh badai. Data dari CNBC menunjukkan bahwa pada hari Senin (9/9), harga minyak acuan global mengalami peningkatan. Brent, salah satu jenis minyak, ditutup dengan harga US$ 71,84 per barel, naik 1,10% dalam sehari. Sementara itu, jenis WTI juga mengalami kenaikan sebesar 1,54% menjadi US$ 68,71 per barel.
Selama minggu lalu, harga emas menunjukkan pergerakan yang menarik, namun pada hari Senin (9/9), terjadi penurunan hingga di bawah US$ 2.500 per troy ons. Data dari CNBC menunjukkan bahwa pada penutupan perdagangan Jumat (6/9), harga emas di pasar spot mencapai US$ 2.516,36 per troy ons, naik sedikit 0,01% dari hari sebelumnya.
Rupiah kembali menunjukkan penguatan di awal perdagangan terhadap dolar AS, sejalan dengan penurunan tekanan pada indeks dolar AS (DXY) karena investor menunggu data terbaru mengenai pasar tenaga kerja. Menurut data dari CNBC, mata uang Indonesia ini pada pembukaan hari Jumat (6/9) mengalami penguatan sebesar 0,38% menjadi 15.380/US$. Penguatan ini menjaga posisi rupiah sebagai mata uang terkuat sejak awal tahun.
Harga emas dunia sempat menyentuh level terendahnya dalam dua pekan pada hari Rabu namun berhasil memantul naik untuk menutup sesi perdagangan dengan kenaikan tipis di atas level pembukaan harian.
Penurunan harga emas di pasar global yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut, meninggalkan level US$2.500. Penurunan ini terjadi di tengah penantian data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed). Pada perdagangan Selasa (3/9), harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,26% di level US$2.492,76 per troy ons.
Harga emas dunia melemah mendekati level terendahnya dalam dua pekan pada hari Selasa dan menutup sesi perdagangan di bawah level harga psikologis $2500 per troy ons.
Harga minyak mentah dunia menunjukkan perbedaan. Pada Senin (2/9), minyak mentah WTI naik 0,31% menjadi US$73,78 per barel dan minyak mentah Brent turun 1,92% menjadi US$77,29 per barel. Pada Selasa (3/9), WTI naik tipis 0,03% menjadi US$73,8 per barel, sementara Brent turun 0,21% menjadi US$77,13 per barel. Penurunan harga Brent dipicu oleh kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi China dan blokade fasilitas produksi minyak di Libya.
Pergerakan harga emas pekan ini menunjukkan variasi setelah mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah pada Selasa (27/8). Data dari CNBC menunjukkan bahwa pada penutupan perdagangan Jumat (30/8), harga emas di pasar spot berada di US$ 2.503,03 per troy ons, melemah 0,72% dalam sehari.
Rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah data pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan hasil yang kuat, bahkan melebihi ekspektasi pasar. Menurut CNBC, hari ini, Jumat (30/8), rupiah dibuka melemah sebesar 0,03% pada level Rp15.415/US$. Ini berbeda dengan penguatan yang terjadi pada hari sebelumnya (29/8) yang mencapai 0,06%.
Meski harga emas mengalami penurunan, namun masih berada di dekat level tertinggi sepanjang masa. Penurunan ini terjadi seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Data dari CNBC menunjukkan, pada awal perdagangan Kamis (29/8), harga emas di pasar spot menguat 0,18% menjadi US$2.506,79 per troy ons.
Setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, harga emas kini sedikit membaik, meski masih berada di dekat level tertinggi sepanjang masa. Menurut data dari CNBC, pada Jumat (23/8) pukul 18.20 WIB, harga emas berada di posisi US$ 2.498,72 per troy ons, naik 0,62% dari penutupan sebelumnya di US$ 2.483,29 per troy ons.
Rupiah terus menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sejalan dengan semakin dekatnya prospek pemotongan suku bunga. Menurut CNBC, rupiah ditutup menguat 0,71% di angka Rp15.485/US pada Jumat(23/8) bahkan rupiah sempat mencapai titik tertingginya yaitu Rp15.420/US.
Harga minyak mentah di pasar spot mengalami peningkatan seiring dengan harapan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang semakin kuat. Pada hari Jumat (23/8) pukul 08:56 WIB, harga minyak Brent naik sedikit 0,09% menjadi US$77,29 per barel. Demikian juga dengan harga minyak WTI yang naik 0,12% menjadi US$73,1 per barel dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya (22/8).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan pada pagi hari ini, Kamis (22/8). Pasar tampaknya mulai memperhitungkan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang tetap dan hasil risalah FOMC yang dirilis semalam. Menurut CNBC, pagi ini nilai rupiah berada di atas Rp15.500/US, melemah 0,13%.
Nilai emas global mencapai puncak baru sebelum rilis catatan Federal Open Market Committee (FOMC) dan simposium pejabat The Fed. Menurut data CNBC, pada perdagangan Selasa (20/8), nilai emas naik 0,39% menjadi US$2.513,74 per troy ons, mencapai nilai tertinggi sepanjang masa.
Data ekonomi China yang dirilis minggu lalu kini telah lebih sepenuhnya dipahami oleh pasar. Yang paling mengkhawatirkan adalah harga rumah yang turun lebih cepat daripada yang terjadi dalam sembilan tahun terakhir dan pemotongan tajam dalam tingkat pemrosesan kilang pada Juli. Yang terakhir ini khususnya disebabkan oleh permintaan bahan bakar yang lemah di China.
Pada hari Senin (19/8), harga emas global mengalami penurunan ringan, tetapi masih berada di atas batas psikologis sebesar US$2.500 per troy ons.
Penurunan ini terjadi di tengah berlangsungnya sidang tahunan dan penyampaian nota keuangan. Menurut CNBC, rupiah dibuka dengan penurunan sebesar 0,32% menjadi Rp15.740/US$ pada hari Jumat (16/8). Ini merupakan kelanjutan dari depresiasi yang terjadi sehari sebelumnya sebesar 0,09%.
Nilai emas mengalami peningkatan dalam perdagangan di Asia pada hari Kamis, mendekati nilai tertinggi sepanjang masa. Hal ini disebabkan oleh data inflasi konsumen Amerika Serikat yang tidak sesuai dengan perkiraan, yang memicu spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat akan mulai menurunkan suku bunga.
Penguatan ini diduga disebabkan oleh inflasi AS yang melambat dan aliran dana asing yang masuk ke Indonesia. Menurut laporan dari CNBC, pada pukul 10:07 WIB, Rupiah menguat 1% menjadi Rp15.670/US$ pada hari Rabu (14/8). Ini adalah posisi terkuat sejak 21 Maret 2024, atau sekitar empat bulan terakhir. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) naik sedikit 0,04% menjadi 102,6.
Pada perdagangan hari ini, harga minyak mengalami penurunan ringan, menghentikan tren kenaikan selama lima hari berturut-turut. Hal ini disebabkan oleh kembali berfokusnya pasar pada kecemasan mengenai permintaan setelah OPEC memotong perkiraan pertumbuhan permintaan pada tahun 2024 akibat ekspektasi yang menurun di China.
Harga emas dunia menguat sebesar 1% lebih sepanjang hari Senin untuk menutup sesi perdagangan di dekat level tertingginya sejak 2 Agustus lalu. Kenaikan harga emas ini didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven seiring berlanjutnya konflik bersenjata di Timur Tengah dan Eropa Timur.
Pemilik emas diharapkan untuk siap menghadapi potensi fluktuasi pasar yang disebabkan oleh berbagai rilis data dalam minggu ini. Data penting yang menjadi pertimbangan utama dalam penentuan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed, akan dirilis. Menurut CNBC, harga emas pada penutupan perdagangan Jumat (9/8) lalu naik sebesar 0,17% menjadi US$ 2.430,92 per troy ons.
Kemarin, Rabu (7/8), harga minyak mentah melonjak lebih dari 2% seiring dengan data penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang melebihi ekspektasi. Menurut data dari CNBC, harga minyak mentah jenis Brent kemarin ditutup di US$ 78,83 per barel, naik 2,42% dalam sehari. Sementara itu, minyak jenis WTI juga naik 2,93% ke posisi US$ 76,41 per barel.
Harga emas dunia sempat menguat ke atas harga psikologis $2400 per troy ons pada hari Rabu, namun kemudian berbalik melemah dan menutup sesi perdagangan di bawah level pembukaan harian.
Harga emas terus mengalami penurunan dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan selama empat hari terakhir. Menurut laporan dari CNBC, harga emas ditutup pada posisi US$ 2.389,37 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,76% pada perdagangan Selasa (6/8).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merencanakan enam proyek minyak baru yang akan berjalan hingga tahun 2028. Proyek-proyek ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak sebanyak 100 ribu barel per hari.
Harga emas global mengalami koreksi seiring dengan perubahan cepat dalam pasar keuangan dunia. Pada akhir pekan lalu, harga emas global turun 0,09% menjadi US$ 2.443,29 per troy ons, namun masih naik 2,42% dalam seminggu.
Harga emas dunia bergerak fluktuatif sepanjang hari Jumat dengan sempat menguat mendekati rekor tertingginya namun akhirnya berbalik melemah dan ditutup di bawah level pembukaan harian.
Di Bursa New York Mercantile, kontrak berjangka minyak mentah untuk pengiriman September diperdagangkan pada harga USD76,95 per barel saat berita ini ditulis, menunjukkan peningkatan sebesar 0,84%.
Rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah hasil rapat bank sentral AS (The Fed) menunjukkan perlambatan ekonomi AS dan kemungkinan pemotongan suku bunga semakin besar.
Menurut laporan dari World Gold Council (WGC), pembelian emas sebagai aset safe haven secara pribadi telah meningkat drastis menjadi 329 ton dalam tiga bulan hingga Juni. Angka ini hampir lima kali lipat dari kuartal sebelumnya, dan telah mendorong peningkatan permintaan emas menjadi 1.258 ton pada kuartal tersebut.
Kontrak futures minyak mentah yang akan diserahkan pada bulan September saat ini diperdagangkan dengan harga USD75,44 per barel pada saat berita ini ditulis, menunjukkan penurunan sebesar 0,49%.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, harga emas mengalami peningkatan signifikan menjelang pertemuan FOMC di pertengahan pekan ini. Diperkirakan, harga emas akan mengalami fluktuasi yang signifikan seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed.
Pada hari Jumat (26/7), terjadi peningkatan harga minyak mentah. Hal ini dipicu oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan, yang memicu harapan investor akan peningkatan permintaan minyak mentah. Pada pukul 09:15 WIB, harga Brent naik 0,32% menjadi US$ 82,63 per barel, sementara harga minyak jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 0,34% menjadi US$ 78,55 per barel.
Harga emas dunia melemah ke level terendahnya dalam dua pekan terakhir pada sesi perdagangam hari Kamis seiring berlanjutnya penguatan Dollar AS berkat hasil data ekonomi yang positif.
Harga emas pada perdagangan hari Rabu (24/7), meskipun nilai dolar Amerika juga menunjukkan penurunan. Fokus investor saat ini beralih ke data ekonomi Amerika yang akan dirilis di akhir pekan ini, yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang waktu penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika.
Rupiah terhadap dolar AS yang terjadi di tengah-tengah antisipasi pasar terkait data pertumbuhan ekonomi AS. Berdasarkan laporan dari CNBC, rupiah mengalami penurunan sebesar 0,06% menjadi Rp16.215/US
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan presiden, yang berdampak pada peningkatan harga emas di pasar global.
Pada Senin (22/7), terjadi peningkatan harga minyak mentah yang dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan dimulai pada September mendatang.
Penurunan harga minyak di pasar pagi hari ini yang dipicu oleh peningkatan indeks dolar Amerika Serikat (AS).
Harga emas dunia mencatatkan penurunan harian untuk sesi kedua beruntun pada hari Kamis seiring menguatnya indeks Dollar AS berkat dukungan dari data ekonomi. Data yang kemarin dirilis dari Amerika Serikat melaporkan bahwa aktivitas manufaktur di Philadelphia mengalami kenaikan yang jauh melebihi ekspektasi pasar.
Meskipun Bank Indonesia (BI) telah menyampaikan optimisme tentang penguatan rupiah di tahun ini, mata uang tersebut masih menunjukkan penurunan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Harga emas dunia mencapai puncak tertinggi dalam sejarah pada penutupan perdagangan kemarin (16/7), didorong oleh harapan pemotongan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed.
Penurunan ini disebabkan oleh kecemasan terhadap permintaan dari China yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Menurut CNBC pada hari Selasa (16/7), harga minyak Brent mencapai US$84,61, turun 0,28% dari posisi sebelumnya, sementara WTI berada di angka 81,65, turun 0,32%.
Pada pembukaan perdagangan minggu ini, harga emas global mengalami penurunan, tetapi masih berada pada level yang tinggi, yaitu US$2.400 per troy ons.
Peningkatan harga minyak mentah dunia yang terjadi selama dua hari berturut-turut dan diperkirakan akan terus meningkat. Hal ini dipicu oleh data inflasi Amerika Serikat (AS) yang tidak sesuai ekspektasi, yang memperbesar peluang penurunan suku bunga.
Harga emas terus mengalami kenaikan selama dua hari berturut-turut, dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) dan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi fokus utama pasar hari ini.
Setelah mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut, harga minyak kini mulai menunjukkan peningkatan. Penurunan ini sebelumnya disebabkan oleh kekhawatiran akan menurunnya permintaan minyak secara global.
Nilai emas global mengalami penurunan drastis setelah tiga hari berturut-turut mengalami peningkatan. Penurunan ini menandai awal pekan yang kurang menguntungkan bagi para investor emas.
Rupiah menunjukkan peningkatan terhadap dolar Amerika Serikat, didukung oleh aliran dana asing yang masuk ke Indonesia. Seperti yang dilaporkan oleh CNBC, rupiah membuka hari ini, Senin (8/7), dengan penguatan sebesar 0,06% di posisi Rp16.265/US$.
Harga emas telah mengalami peningkatan lebih dari 1% hingga mencapai puncak dalam dua minggu terakhir.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan peningkatan. Hal ini didorong oleh keyakinan para pelaku pasar bahwa bank sentral AS akan mengurangi suku bunganya dua kali dalam tahun ini. Data dari CNBC pada hari Rabu (3/7) menunjukkan bahwa rupiah dibuka pada Rp16.360/US$
Stabilitas harga minyak yang berada di puncak tertinggi dalam dua bulan terakhir. Hal ini terjadi karena adanya harapan peningkatan permintaan bahan bakar seiring dengan musim liburan musim panas dan potensi penurunan suku bunga di Amerika Serikat yang dapat memacu ekonomi.
Pada hari perdagangan ini, harga emas global menunjukkan penurunan seiring dengan penantian rilis catatan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat minggu ini. Investor juga menunggu indikasi tentang arah kebijakan suku bunga yang akan disampaikan oleh Jerome Powell, kepala The Fed, dalam pidatonya minggu ini.
Harga minyak mentah di pasar spot mengalami kenaikan karena adanya kekhawatiran mengenai masalah pasokan akibat ketegangan geopolitik yang semakin meningkat.
Harga emas global mengalami penurunan tajam seiring dengan peningkatan nilai dolar Amerika dan imbal hasil US Treasury. Kedua faktor tersebut meningkat seiring dengan kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang cenderung hawkish dan menunggu data inflasi AS pekan ini.
Harga minyak mentah di pasar spot mengalami kenaikan seiring dengan proyeksi penurunan jumlah produksi.
Pasca konferensi pers yang membahas kondisi ekonomi terkini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai menunjukkan peningkatan dan berhasil melewati angka Rp16.400/US$.
Pada hari ini, Senin (24/6), harga emas di pasar global mengalami penurunan ringan. Namun, diprediksi bahwa emas masih memiliki prospek yang menguntungkan hingga tahun 2025.
Nilai emas mengalami kenaikan lebih dari 1% mencapai puncak dalam dua minggu terakhir, didorong oleh data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan indikasi perlambatan ekonomi terbesar di dunia
Nilai minyak mentah Brent berjangka mengalami peningkatan seiring dengan pendekatan tank-tank milik Israel ke Gaza. Di sisi lain, minyak mentah berjangka Amerika Serikat mengalami penurunan seiring dengan kemungkinan bertambahnya stok minyak.
Harga emas lagi naik nih, gara-gara data penjualan ritel AS yang nggak sesuai harapan. Ini bikin orang-orang berharap Federal Reserve bakal turunkan suku bunga tahun ini. Menurut data CNBC, harga emas dunia di hari Selasa (18/6) itu US$2.328,33 per troy ons, naik 0,41% dari hari sebelumnya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai menunjukkan peningkatan setelah data inflasi menunjukkan perbaikan. Dikutip dari CNBC, rupiah mengalami penguatan sebesar 0,15% menjadi Rp16.265/US$ pada perdagangan hari Kamis (13/6).
Emas dunia mengalami kenaikan selama tiga hari berturut-turut, meski The Federal Bank Reserve (The Fed) AS menunjukkan sikap hawkish. Penurunan inflasi AS menjadi faktor pendukung harga emas. Dikutip dari CNBC, harga emas naik 0,27% menjadi US$ 2.322,50 per troy ons pada Rabu (12/6)
Kenaikan harga minyak mentah terus berlanjut sejalan dengan peningkatan prospek permintaan global.
Pada Selasa (11/6) pagi ini, tercatat bahwa nilai rupiah sempat mengalami penurunan sebesar 0,15% menjadi Rp16.300 per dolar AS.
Akhir pekan lalu, harga emas global mengalami penurunan tajam setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan yang lebih besar dari perkiraan.
Rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung malam ini. Data ini sangat penting dan berpengaruh terhadap kebijakan bank sentral AS atau the Fed. Rupiah berpotensi bergerak fluktuatif karena pasar sedang menunggu data tenaga kerja AS, termasuk data pekerjaan Non Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran.
Pada Kamis, harga minyak mengalami kenaikan di awal perdagangan Asia. Hal ini disebabkan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada September dan pemulihan pasar dari penjualan yang dipicu oleh peningkatan persediaan AS dan rencana OPEC+ untuk menambah pasokan.
Rupiah meningkat terhadap dolar AS seiring dengan penurunan tekanan pada indeks dolar (DXY) setelah data AS yang mendukung pemotongan suku bunga oleh The Fed dirilis. Rupiah menguat sebesar 0,06% menjadi Rp16.215/US$ pada hari Selasa (4/6).
Kenaikan harga emas didukung oleh data ekonomi Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan, memperkuat prediksi bahwa Federal Reserve bakal mengurangi suku bunga di penghujung tahun ini, yang pada akhirnya menekan nilai dolar dan rendemen obligasi.
Pada hari Senin, nilai minyak merangkak naik di pasar Asia pasca keputusan OPEC+ untuk melanjutkan penurunan produksi hingga tahun 2025. Walaupun demikian, rumor adanya gencatan senjata dAi Gaza membatasi peningkatan tersebut.
Yield Treasury dan dolar AS berubah ke zona merah setelah data ekonomi AS menunjukkan perlambatan, yang meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve AS berada di jalur yang tepat untuk memotong suku bunga tahun ini.
Pada hari Kamis (30/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan signifikan di pasar spot dan pasar non-deliverable forward (NDF).
Pada hari Rabu (29/5), harga minyak mentah kembali diperdagangkan di zona positif.Hal ini didorong oleh harapan pasar bahwa produsen utama akan mempertahankan penurunan produksi dalam pertemuan yang akan datang pada 2 Juni, seiring dengan peningkatan konsumsi bahan bakar yang dipicu oleh awal liburan musim panas.
Pada hari Senin (27/5), harga emas mengalami peningkatan, melanjutkan tren kenaikan yang telah berlangsung sejak Kamis pekan sebelumnya, meskipun sempat mengalami penurunan drastis.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan pada perdagangan Senin (27/5) karena pasar menunggu pertemuan OPEC+ yang akan diadakan pada tanggal 2 Juni.
Pada hari Jumat (24/5), harga emas dunia mengalami kenaikan ringan, didorong oleh permintaan yang tinggi dari Bank Sentral China (PBoC). Sebelumnya, harga emas sempat jatuh 2,09% menjadi US$2.328,37 per troy ons pada hari Kamis (2/5).
Bank Indonesia (BI) baru-baru ini mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung selama dua hari. Salah satu poin penting yang ditunggu oleh para pelaku pasar adalah pengumuman terkait suku bunga acuan.
Harga minyak mengalami penurunan hampir 1% pada akhir perdagangan kemarin. Penurunan ini disebabkan oleh pernyataan pejabat Federal Reserve AS yang mengatakan bahwa mereka masih menunggu tanda-tanda penurunan inflasi sebelum memangkas suku bunga.
Tren kenaikan harga emas global terjadi setelah diperkirakan akan ada dua kali pemotongan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, pada tahun ini.
Pada perdagangan Kamis (16/5), harga emas di pasar spot ditutup pada posisi US$ 2376,44 per troy ons, turun 0,4% setelah sebelumnya naik 1,19%. Namun, pada Jumat (17/5), harga emas sedikit membaik dan bergerak di posisi US$ 2378,13 per troy ons, naik 0,07%.
Pada hari Kamis (16/5), harga minyak dunia terus menguat seiring dengan peningkatan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang memicu harapan akan pemotongan suku bunga. Faktor lain yang mempengaruhi kenaikan harga minyak adalah penurunan pasokan minyak mentah AS dan kekhawatiran akan persediaan minyak akibat kebakaran hutan di Kanada.
Rupiah, mata uang Indonesia, telah menunjukkan peningkatan tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) meskipun ada beberapa faktor yang seharusnya menekan nilai mata uang tersebut.
Pada hari Selasa (14/5), harga emas menunjukkan peningkatan tipis setelah sebelumnya mengalami penurunan. Fluktuasi harga emas ini terjadi seiring dengan adanya kegiatan jual beli untuk mendapatkan keuntungan dan antisipasi investor terhadap data inflasi penting minggu ini yang dapat memberikan petunjuk tentang potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS tahun ini.
Penurunan ini berlanjut seiring dengan tanda-tanda permintaan bahan bakar yang rendah dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS.
Harga emas mengalami kenaikan lebih dari 1% setelah Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat merilis data yang menunjukkan peningkatan jumlah klaim pengangguran baru yang lebih tinggi dari perkiraan
Pada perdagangan Selasa (7/5/), harga minyak mentah WTI dan Brent mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,22% dan 0,73%, ditutup pada posisi US$78,31 dan US$82,99 per barel.
Performa mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (6/5) kemarin mengalami variasi. Dilansir dari CNBC, beberapa mata uang Asia menguat, sementara yang lain melemah.
Harga emas saat ini sedang mengalami penurunan, seiring dengan aksi pengambilan keuntungan oleh para pelaku pasar di tengah meredanya risiko geopolitik.
Rupiah tampaknya menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), meskipun masih ada tekanan penjualan asing yang signifikan. Menurut CNBC, pada penutupan hari Kamis (2/5), rupiah menguat sebesar 0,46% menjadi Rp16.180/US$.
Pada hari Kamis (2/5), harga emas global mengalami kenaikan ringan setelah Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan menegaskan tidak akan ada peningkatan suku bunga di masa mendatang.
Pada hari Selasa (30/4), harga minyak mentah global secara keseluruhan mengalami penurunan. Menurut data dari Refinitiv, pada hari Senin (29/4), harga minyak mentah Brent ditutup pada US$88,4 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi US$82,63 per barel.
Nilai emas di pasar global mengalami penurunan pada Senin (29/4) karena investor memilih untuk mengambil keuntungan setelah kenaikan nilai yang signifikan beberapa waktu lalu.
Rupiah masih berada dalam tekanan terhadap dolar AS, tampaknya pasar belum sepenuhnya menghargai kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).
Ketegangan geopolitik yang semakin meningkat dan risiko fluktuasi nilai tukar dapat menjadi ancaman serius bagi ekonomi global. Beberapa ekonom bahkan memberikan peringatan tentang potensi krisis ekonomi jika konflik di Timur Tengah semakin memburuk dan berlangsung lama.
Nilai emas global belum menunjukkan perbaikan dan bahkan berpotensi terus menurun.
Nilai emas mengalami penurunan dalam transaksi pasar Asia pada hari Selasa, memperbesar kerugian yang terjadi hari sebelumnya akibat meredanya kecemasan terkait ketegangan geopolitik di Timur Tengah
Harga minyak mentah global mulai merosot ke titik terendah dalam empat minggu terakhir karena tekanan geopolitik antara Israel dan Iran mulai mereda.
Berita ini menjelaskan bahwa harga emas mengalami peningkatan pada hari Kamis (18/4) disebabkan oleh ketegangan yang berkelanjutan di Timur Tengah.
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memastikan stabilitas berbagai indikator ekonomi di tengah tantangan global seperti konflik dan kebijakan suku bunga tinggi.
Pada hari Rabu, harga minyak mengalami penurunan di awal perdagangan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran terhadap permintaan global yang dipicu oleh momentum ekonomi China yang lemah dan harapan penurunan suku bunga AS yang memudar.
Emas kembali mencetak rekor baru, lho! Ini terjadi karena banyak orang mencari tempat yang aman untuk investasinya akibat situasi yang sedang memanas di Timur Tengah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 213.K/MG.03/DJM/2024, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat peningkatan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) pada Maret 2024 menjadi US$ 83,78 per barel, naik dari US$80,09 per barel pada Februari 2024.
Harga emas mencapai puncak baru pada hari Rabu (3/4) karena investor terus mempertimbangkan prospek kebijakan ekonomi dan moneter global serta tingginya ketidakpastian global.
Fenomena yang dikenal sebagai inflasi impor, menurut Bank Indonesia, adalah peningkatan harga yang disebabkan oleh kenaikan harga barang impor dan depresiasi mata uang.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengakui bahwa Lapangan Zulu, Blok Offshore North West Java (ONWJ), memiliki potensi sumber daya minyak yang cukup signifikan
Harga emas mencetak rekor baru dengan penutupan tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu (27/3).
Pada hari Rabu, (27/03), terjadi penurunan nilai pada delapan jenis mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah mengalami penurunan pada awal perdagangan hari ini, melanjutkan tren penurunan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya permintaan minyak di Amerika Serikat (AS) dan harapan terjadinya gencatan senjata di Gaza.
Harga emas mengalami peningkatan pada awal perdagangan setelah mengalami penurunan pada akhir pekan lalu
Harga emas dunia menutup sesi perdagangan hari Jumat pekan lalu dengan penurunan akibat aksi profit taking setelah sempat mencatatkan rekor tertinggi barunya pada hari Kamis.
Pada pembukaan sesi perdagangan hari ini (22/3), rupiah mengalami penurunan signifikan terhadap dolar AS.
Pergerakan harga minyak mentah hari ini menunjukkan variasi, setelah sebelumnya mengalami penurunan.
Harga emas dunia menguat sebesar 1% lebih pada sesi perdagangan hari Rabu sebagai respon dari pernyataan pasca rapat moneter FOMC yang dirilis dini hari tadi.
Emas memulai perdagangan dengan tren positif, sejalan dengan pertemuan The Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat (AS), yang sedang menetapkan kebijakan suku bunga mereka.
Harga minyak mentah naik pada awal perdagangan hari ini, melanjutkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan ekspor minyak dari Irak dan Arab Saudi.
Rupiah mengalami penurunan yang signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sesi I perdagangan hari ini (18/3).
Menurut pengumuman dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi (migas) yang sangat besar.
Harga emas mengawali perdagangan dengan penguatan, melanjutkan penguatan pada perdagangan sebelumnya setelah anjlok 1% lebih pada perdagangan 12 Maret 2024 yang mematahkan penguatan selama sembilan hari beruntun.
Pada hari Rabu (13/03), sebagian besar mata uang Asia mengalami penurunan, kecuali yen Jepang yang menguat.
Pemerintah telah memutuskan bahwa Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun ini akan diberikan secara penuh.
Emas terus menetapkan standar baru, sesuai dengan prediksi banyak analis global bahwa emas akan mengalami tren naik pada 2024.
Menurut catatan Kementerian Keuangan, Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mencatat surplus primer sebesar Rp 92 triliun, sebuah pencapaian yang terjadi di tengah tekanan luar biasa
Harga minyak sedikit mengalami penurunan dalam perdagangan Asia pada hari Rabu [6/3], karena terus ada kekhawatiran mengenai perlambatan permintaan tahun ini
Harga emas tidak banyak bergerak di perdagangan Asia pada hari Selasa [5/3].
Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diakibatkan ekonomi Indonesia yang kurang baik serta pengaruh permintaan eksternal yang masih lambat.
Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah AS menunjukkan data Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih tinggi.
Harga emas dunia masih diperdagangkan dalam rentang yang relatif terbatas sepanjang hari Rabu sebelum menutup sesi perdagangan dengan kenaikan tipis.
Harga minyak mentah kompak dibuka lebih rendah pada awal perdagangan hari ini, setelah lonjakan dua hari beruntun, dimana pasar mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak.
Harga emas menguat tipis ada awal perdagangan hari ini, setelah penurunan pada perdagangan sebelumnya karena para pelaku pasar bersiap untuk data inflasi Amerika Serikat (AS) pada pekan ini.
Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see pelaku pasar serta investor asing yang minim masuk ke pasar keuangan domestik.
Harga minyak mentah kompak dibuka melemah pada awal perdagangan hari ini setelah peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga emas naik pada awal perdagangan hari ini, melanjutkan tren kenaikan selama enam hari.
Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar pada bulan Januari 2024 tumbuh meningkat.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa cadangan gas dalam jumlah besar telah ditemukan di Indonesia untuk mendukung program transisi energi negara.
Pertumbuhan ekonomi Thailand lambat dari perkiraan. Negeri itu hanya tumbuh 1,9% di 2023, dari target sebelumnya 2,5%.
Nilai tukar rupiah stagnan terhadap dolar AS menunggu data inflasi AS dari sisi produsen yang diperkirakan turun.
Negara tetangga Singapura mencatatkan ekonominya hanya tumbuh 1,1% pada 2023 lalu. Pemerintah negeri singa ini mengingatkan risiko geopolitik dunia bakal menimbulkan risiko terhadap perekonomian.
Harga emas ambruk ke bawah US$ 2.000 setelah rilis inflasi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan pelaku pasar.
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) membeberkan perusahaan menyiapkan pengeluaran modal atau Capital Expenditure (Capex) untuk tahun 2024 ini hingga US$ 150 juta atau setara Rp 2,32 triliun (asumsi kurs Rp 15.570 per US$).
Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang perilisan data inflasi AS esok hari (13/2).
Harga emas bergerak stagnan di tengah keraguan investor dan pelaku pasar akan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) ke depan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan perekonomian Indonesia akan terus tumbuh kuat pada tahun depan.Perekonomian dalam negeri diperkirakan tumbuh sebesar 5,2%.
Harga emas menguat pada awal perdagangan hari ini, setelah kejatuhan nyaris 1% pada akhir perdagangan pekan kemarin karena data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat.
Harga minyak kompak bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan pagi hari ini, didorong meningkatknya ketegangan geopolitik dan data ekonomi yang positif.
Harga emas bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan hari ini, jelang pertemuan The Federal Reverse (The Fed) dan gejolak Timur Tengah yang belum kunjung mereda.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Perminyakan Venezuela untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor minyak dan gas serta meningkatkan investasi kedua negara.
Harga emas bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan hari ini, setelah rilisnya Pendapatan Domestik Bruto (PDB) AS.
Harga minyak naik pada perdagangan pagi hari ini, berusaha melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya, didukung oleh penurunan tajam minyak mentah AS dan stimulus ekonomi China.
Rupiah melemah secara signifikan terhadap dolar AS di tengah kuatnya perekonomian AS dan Indeks Dolar AS (DXY) yang terus terapresiasi.
Harga emas akan diperkirakan naik pada tahun 2024 ini dengan potensi penurunan suku bunga.
Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena keyakinan pejabat bank sentral AS (The Fed) terhadap rencana pemangkasan suku bunga di tahun 2024.
Harga minyak dibuka lebih tinggi pagi ini, terus meningkat pada perdagangan sebelumnya. Harga minyak dunia melonjak karena Badan Energi Internasional (IEA) bergabung dengan organisasi produsen minyak dunia
Perdagangan emas kemarin hari Rabu (17/1) mengalami penurunan sebesar 1% setelah penjualan ritel AS dirilis, menyebabkan ketidakpuasan di kalangan pelaku pasar.
Nilai Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see pada pelaku pasar tentang suku bunga yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) dan pidato dari Bank Sentral AS (The Fed).
Minyak dibuka lebih rendah pada perdagangan pagi ini di tengah konflik Timur tengah yang masih belum mereda.
Perdagangan emas kembali dibuka pada hari ini Senin (15/1) di posisi $2047.91 per troy ons atau naik sebesar 0,43% di tengah ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah dan asumsi penurunan suku bunga The Fed.
Data Inflasi AS untuk bulan Desember 2023 menunjukan kenaikan sebesar 3,4% dibandingkan dengan bulan November 2023 sebesar 3,1%.
Harga emas dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan hari ini Kamis (11/1) di posisi US$ 2023.86 per troy ons atau naik sebanyak 0,53% dibanding perdagangan Rabu (10/1).
Nilai tukar rupiah melemah kembali terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini Rabu (10/1) di tengah berita buruk yang disampaikan oleh Bank Dunia.
Harga minyak mulai stabil di perdagangan Asia setelah terjadinya turun yang tajam akibat pemotongan harga yang besar.
Perdagangan pada hari senin (8/1) harga emas turun sebanyak -0,64% di posisi $2044.38 per troy ons dan dilanjutkan dengan sesi kerugian pada sebelumnya usai data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan, menyebabkan pasar untuk mengkaji ulang ekspektasi terkait potensi penurunan suku bunga lebih awal.
Harga emas Kembali menguat 0,13% di posisi 2043.62 per troy ons pada perdagangan hari ini jumat (5/1) setelah mematahkan penurunan selama 4 hari berturut – turut
The Federal Reserve (The Fed), Bank Sentral Amerika Serikat menyatakan bahwa kemungkinan besar akan ada pemangkasan suku bunga pada tahun 2024, meskipun waktu pelaksanaannya belum ditentukan
Pembukaan perdagangan minyak hari ini Rabu (3/1) dengan posisi US$70.48 per barel terpantau turun sebesar -0,23%. Harga minyak turun dikarenakan mengurangi ekspektasi terhadap turunnya suku bunga pada tahun 2024.
Rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang dapat diatribusikan kepada sikap "wait and see" para pelaku pasar terkait data inflasi Indonesia.
Harga Minyak dunia tak lagi kompak pada bukaan perdagangan pagi ini.
Turunnya indeks dolar Amerika Serikat (AS) rupiah Kembali menguat selama 5 hari berturut-turut. Dibukanya rupiah dengan angka Rp15.370/US$ merupakan hasil terkuat sejak pertengahan September 2023.
Minyak dunia kembali kompak setelah mematahkan kenaikan perdagangan sebelumnya di tengah serangan kapal Laut Merah dan harapan terhadap penurunan suku bunga tahun depan.
Emas dunia dapat diprediksikan akan naik pada 2024 dengan ekspektasi penurunan suku bunga pada Bank Sentral Amerika Serikat federal Reserve (The Fed).
Perdagangan emas buka hari ini Jumat (22/12) di level $2048.61 per troy ons dan ditutup pada hari Kamis (21/12) di level $2045.00 per troy ons.
Pelaku pasar emas menunggu sejumlah data ekonomi AS minggu ini, termasuk rilis data ekonomi secara tahunan di kuartal III-2023.
Pada Rabu (20/12), rupiah gerak menguat tipis 0,03% terhadap dolar AS. Penguatan ini berbanding terbalik dengan pelemahan yang terjadi satu hari sebelumnya sebesar 0,1%.
Geopolitik di Timur Tengah bergejolak setelah adanya serangan rudal dan pesawat terhadap beberapa wilayah. Kelompok militer Houthi disinyalir sempat menyerang kapal berbendara Norwegia.
Emas dibuka Senin (18/12/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,10% di posisi US$ 2019,75 per troy ons dari perdagangan Jumat (15/12/2023) penutupan pasar di posisi US$ 2018,19 per troy ons.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan mengalami keterlambatan di tahun 2024. Hal ini mengacu pada 3 hal yang mendasarinya yaitu konsumsi rumah tangga, tingkat investasi dan daya ekspor.
Meski sempat bergerak labil di hari sebelumnya, emas melesat pada Kamis (14/12) bergerak naik 0,23% di posisi US$ 2030,97 per troy ons. Hal ini dimungkinkan karena karena sinyal The Federal Reverse (The Fed) akan menurunkan suku bunga tahun depan.
Indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) tercatat melandai 3,1% pada bulan November, dibandingkan pada bulan Oktober sebesar 3,2%. Namun begitu, perdagangan Selasa (12/12)harga emas di pasar spot ditutup terkoreksi 0,09% di posisi US$ 1.979,44 per troy ons.
Situasi China saat ini dan tahun depan dapat memberikan tekanan pada Indonesia, terutama karena China merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia dan mitra dagang terbesar Indonesia. Sebagai catatan, sektor real estate dan terkait memberikan kontribusi lebih dari seperempat pendapatan China. Situasi China dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia.
Pada pembukaan perdagangan hari ini Senin (11/12), harga minyak dibuka melemah 0,11% di posisi US$71,15 per barel
Mata uang Asia yang lebih luas stabil, sementara dolar membalikan rebound baru-baru ini setelah data pasar tenaga kerja yang lemah minggu ini
Pada lajur perdagangan lalu, dolar indeks terapresiasi 0,24% di level 103,9 mendekati level tertinggi dari dua pekan lalu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Nilai rupiah justru melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah rilis data tenaga kerja AS. Rupiah terpantau di posisi Rp 15. 505 atau melemah tipis 0,03% pada perdagangan hari ini, Rabu (6/12).
Pada perdagangan Senin (4/12), harga minyak mentah ditutup turun di level 1,39% di posisi US$73,04 per barel. Harga minyak turun diduga kekhawatiran terhadap penurunan permintaan dan berlanjutnya ketidakpastian mengenai kedalaman dan durasi pengurangan pasokan OPEC+.
Pada perdagangan Senin (4/12)) pukul 06:35 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 2.075,44 atau menguat 0,32%. Posisi ini merupakan rekor baru dan jauh lebih tinggi dibandingkan rekor sebelumnya di angka US$ 2.075. Bahkan semakin naik menuju titik tertinggi di posisi US$ 2.144, 26.
Harga emas kembali naik pada Jumat (01/12) di level US$2042, 30 per troy ons. Pelaku pasar masih memprediksi prospek bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga meningkatkan daya tarik emas yang tanpa memberikan imbal hasil.
Masa depan perekonomian yang lebih suram terjadi karena permintaan tenaga kerja terus berkurang, di mana pertumbuhan upah yang tetap rendah.
Indeks dolar AS (DXY) pada Rabu (29/11) turun tipis 0,2% dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (28/11). Menguatnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena pernyataan bank sentral AS (The Fed) yang berpotensi dovish dan indeks dolar serta imbal hasil US Treasury yang turun drastis.
Harga minyak mentah dunia dibuka menguat pada perdagangan Selasa (28/11) setelah sempat meredup empat hari berturut-turut. Harga minyak mentah WTI dibuka lebih tinggi 0,28% di posisi US$75,07 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka terapresiasi 0,23% ke posisi US$80,16 per barel.
Emas dibuka pada Senin (27/11) di level US$ 2.002,27 per troy ons atau naik 0,02% dari posisi penutupan Jumat (24/11) di level US$ 2.001,97 per troy ons. Harga emas berhasil melonjak di atas US$ 2.000 per troy ons dibarengi dengan melemahnya dolar karena spekulasi jeda bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reverse (The Fed).
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menunda pertemuan tingkat menteri di mana mereka diperkirakan akan membahas pengurangan produksi minyak hingga 30 November mendatang.
Data klaim pengangguran Amerika Serikat yang dirilis semalam (22/11) menunjukkan penurunan dari prediksi. Data klaim pengangguran menunjukkan angka 209K, dibawah prediksi 225K .
The Fed merilis hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Oktober lalu pada Rabu dini hari waktu Indonesia. Hasil FOMC menunjukkan jika pejabat The Fed akan lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan suku bunga. Ada isyarat kenaikan suku bunga jika upaya untuk mengendalikan inflasi goyah.
Harga minyak bergerak stabil pada selasa 21/11 sebelum keputusan suku bunga utama di negara importir utama China.
Pasar emas dibuka Senin (20/11) lebih rendah atau turun 0,16% di posisi US$ 1.976,78 per troy ons. Meski begitu dolar mengalami penurunan juga dan imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun berada di dekat posisi terendah dalam dua bulan.
Harga minyak jatuh akhir-akhir ini dipicu oleh meredanya kekhawatiran atas konflik Israel-Hamas. Investor mulai memperhitungkan premi risiko yang lebih kecil dari konflik tersebut setelah terbukti berdampak kecil pada pasokan Timur Tengah.
Meski sempat naik karena landainya inflasi AS, emas mulai turun Kembali. Pada perdagangan Kamis (16/11) harga emas di pasar dibuka sedikit merosot 0,16% di posisi US$ 1.959,98 per troy ons.
Pada penutupan perdagangan Selasa (14/11, indeks dolar AS (DXY) merosot 1,49% ke angka 104,05. Hal ini menandai bahwa pelaku pasar tengah menjual dolar AS secara besar-besaran. Melemahnya inflasi AS dimulai dari
Pasar saat ini berfokus pada data consumer price index AS yang akan dirilis hari ini.. Pasar Asia mengalami penurunan tajam dari minggu lalu, di mana serangkaian sinyal hawkish Federal Reserve dan laporan keuangan yang lemah telah memukul sentimen terhadap aset-aset yang didorong oleh resiko.
Emas di buka pada level US$ 1.9365,55 atau turun 0,01%. Emas turun lebih dari 1% karena berkurangnya permintaan safe-haven sementara sikap hawkish dari Ketua The Federal Reserve Jerome Powell menambah penurunan harga emas.
Rupiah Kembali terpantau melemah dalam tiga hari terakhir. Hal ini disinyalir karena kondisi perekonomian China dan AS.
Para pelaku pasar sudah tidak lagi concern terhadap kondisi terkini di Timur Tengah. Selain itu, ekspor minyak dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga menambah tekanan pada harga minyak.
Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini. Rabu (8/11) di level Rp 15.606 per dolar AS. Nilai tukar rupiah ini menguat 0,20% dari posisi kemarin Rp 15.636 per dolar AS.
Harga emas lanjut turun pada sesi perdagangan Selasa (06/11) di $1.975,76/oz. Penyebab penurunan ini juga disebabkan karena menunggu the Fed speak yang akan dimulai pada kamis (08/11).
Pelemahan yang merosot ke level terendah semenjak enam minggu lalu jatuh ke kisaran Rp. 15.476. Hal ini membantu meringankan beberapa tekanan bagi pasar minyak.
Harga emas mulai membaik. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Jumat (03/11) dibuka pada posisi US$ 1.984,49.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Kamis (2/11) dini hari memutuskan untuk mempertahankan suku bunga .
Harga minyak melemah pada perdagangan Rabu (01/11) karena kekhawatiran pasar berkurang terhadap potensi gangguan pasokan akibat konflik Timur Tengah dan data menunjukkan peningkatan produksi dari OPEC dan Amerika Serikat.
Kurs rupiahdi buka melemah pada Selasa (31/10), rupiah berada di level Rp 15.906 per dolar Amerika Serikat (AS). Terpantau melemah 0,1% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.890 per dolar AS.
Harga emas di pasar spot pada perdagangan hari ini, Senin (30/10) di posisi US$ 2.001,37 per troy ons, melemah 0,2%. Harga emas mulai menyusut usai terbang dan menyentuh level US$ 2.000 per troi ons.
Hari ini harga minyak posisi US$83,53 per barel, setelah ditutup perdagangan Kamis (26/10), di posisi US$83,21 per barel.
Harga emas sempat longsor di pada perdagangan Selasa (24/10) ditutup di posisi US$ 1.970,11 per troy ons. Harganya melandai 0,13%. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas yang juga anjlok 0,43% pada perdagangan Senin (23/10).
Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat proyeksi pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan meningkat drastis.
ata uang Garuda, Selasa (24/10) masih potensi bergerak fluktuatif seiring dengan investor yang wait and see terhadap kondisi ekonomi global dan politik nasional. Investor sedang memasang modewait and seesembari memantau proses pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024.
Harga minyak terpantau melemah pada hari Jumat (20/10) dan pada open posisi perdagangan hari ini, Senin (23/10) di level $88 per barel, turun pada posisi 0,85%.
Ketua The Fed Jerome Powell pada pidatonya hari Kamis (19/10) mengatakan the Fed masih melanjutkan keputusan kebijakan moneternya menyusul lonjakan Treasury yields yang telah membantu mengetatkan kondisi keuangan,
China menghadapi masalah yang berbeda, yaitu deflasi. Menurut statistik resmi yang dirilis, harga konsumen turun 0,3% selama setahun terakhir setelah stagnan selama berbulan-bulan. Perlambatan ekonomi China telah menjadi isu hangat akhir-akhir ini. Pembukaan kembali perekonomian China rupanya tak mendorong roda perekonomian untuk berputar lebih cepat.
Kondisi geopolitik dan ekpektasi suku bunga masih berpengaruh dalam pergerakan emas. arga emas masih menguat tipis pada hari ini. Pada perdagangan Rabu (18/10) di posisi US$ 1.923,79 per troy ons. Harganya menguat di level 0,04%.
Harga minyak turun di level $87 pada perdagangan kamis (17/10). Terpantau melemah di 0,68% dari open hari sebelumnya. Beberapa pengamat mengemukakan hal ini alih focus dari ketegangan yang terjadi di Timur Tengah ke perundingan Venezuela yang mendekati deadline.
Perang Israel-Hamas juga menimbulkan kepanikan di pasar keuangan global. Pasar saham rontok. Harga saham jatuh berjamaah di bursa global, termasuk Wall Street dan Indonesia. Sejumlah komoditas juga langsung terbang, terutama minyak mentah. Meski demikian, dampak ekonomi perang tersebut diperkirakan lebih kecil dibandingkan perang Rusia-Ukraina.
Jumat (13/10) terpantau kurs rupiah spot melemah 0,18% ke Rp 15.728 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 15.700 per dolar AS. Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan hari ini.
Perdagangan Kamis (12/10/2023) pukul 06:31 WIB, harga emas menguat tipis 0,009% di $1874 per troi ons. Sejalan dengan melandainya imbal hasil US Treasury dimana imbal hasilnya melandai ke 4,59% pada perdagangan kemarin dari 4,78% pada akhir pekan lalu
Konflik ini akan berdampak bagi produsen minyak besar seperti Iran dan Arab Saudi, ditambah jalur pelayaran utama yang melewati titik-titik sempit (chokepoint) di Selat Malaka
Pasar memperkirakan ketakutan akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah menjadi kekhawatiran ekonomi global. Serangan tersebut juga menjadi guncangan keuangan global baru di tengah masih kencangnya sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mendatang.
Pelemahan rupiah hari ini didominasi oleh sentimen eksternal yang kian kental khususnya datang dari AS, setelah berita Non Farm Payroll ( NFP).
Emas naik sebesar 0,4% di $1.827,7 per troi on, menghentikan penurunan selama 8 hari berturut-turut dan menjauh dari level terendah 7 bulan pada Kamis ()6/10/23). Namun, harga akan tetap berada di bawah tekanan di tengah naiknya yields obligasi jangka panjang dan kewaspadaan seputar tingkat suku bunga Federal Reserve AS.
Nilai tukar rupiah ambruk 0,32% mencapai Rp. 15.625/US$ di perdagangan Rabu (05/10/23).Hal tersebut menandai rupiah telah melemah selama tiga hari berturut-turut, bahkan nilainya menjadi yang paling parah selama sembilan bulan terakhir.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (03/10) mengalami pelemahan di level Rp. 15.600 per dolar AS. Posisi rupiah ini adalah yang terburuk sejak awal Januari 2023. Di mana, pada 6 Januari 2023, rupiah spot ditutup di level Rp 15.633 per dolar AS.
Harga minyak mentah dunia dibuka terjun 3% dari tutup market jumat (29/09/23) lalu. Sementara emas harga emas di buka pada perdagangan awal pekan ini, Senin (2/10/2023), pukul 05:35 WIB, di posisi US$ 1.847,85 per troy ons.
Harga emas merosot mendekati level terendah dalam tujuh bulan pada akhir perdagangan Jumat(29/09/23) $1864.75 per troy once, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS terus melonjak di tengah ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS tetap tinggi untuk waktu lebih lama
Harga minyak naik lebih dari 30% dalam dua bulan terakhir. Harga minyak kembali terbang setelah Rusia melarang ekspor bensin dan solar ke sebagian besar negara diperkirakan akan memperketat pasokan
Nilai tukar rupiah terus mengalami penurunan terhadap dollar AS. Rupiah dibuka pada posisi Rp 15.425/US$1 di awal perdagangan hari ini, Selasa (26/9/2023).
Senin (25/9) pukul 12.45 WIB, harga emas spot turun 0,1% saja menjadi US$ 1.922,76 per troy once. Pergerakan harga emas pekan ini diperkirakan akan sedikit stagnan setelah emas menjalani pekan roller coaster pada minggu lalu.
Malam ini, Jumat (22/09/23) dijawdalkan rilis data Service PMI. Forecast 50.7 Previous 50.5 diperkirakan masih mengarah pada trend turun
Sesuai analisa berita lalu, Rabu (20/09/23) yang menunjukkan bahwa idikasi The Fed yang tetap mempertahankan sikap hawkish-nya disusul dengan hasil rilis data FOMC semalam mampu menekan laju pergerakan rupiah
Minyak mengalami kenaikan selama tiga minggu berturut-turut. Produksi minyak AS diperkirakan akan turun menjadi 9,393 juta barel per hari (bph) pada Oktober, level terendah sejak Mei 2023
Pasar pada perdagangan Selasa (19/9/23) terpantau lesu, karena investor cenderung wait and see menanti keptusan suku bunga acuan dari beberapa bank sentral
Secara keseluruhan, harga emas menguat 0,30% pada pekan lalu. Penguatan berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya di mana emas ambruk 1,08%
Harga minyak naik pada hari Jumat (15/09/23) dan bersiap untuk kenaikan mingguan ketiga. Sentimen datang dari data ekonomi China yang lebih baik dari perkiraan
Pagi ini Kamis (14/9/2023) rupiah dibuka menguat tipis 0,03% terhadap dolar AS di angka Rp15.360/US$
Pada perdagangan Rabu (13/9/2023) pukul 06:21 WIB, harga emas dibuka pada posisi US$ 1.912,99 per troy ons atau melemah 0,01%
Harga emas masih berjalan stagnan, hal ini karena ketidakpastian pasar setelah nonfarm payrolls di minggu lalu
Harga minyak turun tipis di awal perdagangan pekan ini. Senin (11/9) pukul 7.49 WIB,
Harga emas pagi dibuka pada posisi US$ 1919,42 WIB per troy ons, perlahan membaik setelah hancur pada lima hari perdagangan sebelumnya
Rupiah masih menunjukan kelemahannya terhitung senin (04/09). Pagi ini dibuka pada level Rp 15.330 per dolar AS
Dollar bergerak relatif sempit seiring dengan perayaan hari Buruh beberapa waktu lalu
Harga emas di pasar spot pada perdagangan Senin (4/9/2023) ditutup di posisi US$ 1938,19 WIB per troy ons atau melemah 0,03%. Ditutup tidak jauh
Nilai Rupiah menguat terhadap dolar ditengah sikap wait and see pasar terhadap inflasi Indonesia dan lesunya ekonomi AS
Setelah data lapangan kerja AS memperlihatkan hasil yang jauh dibawah ekspektasi pasar, posisi Rupiah menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (AS)
Harga minyak mentah dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Selasa (29/8/2023) karena turunnya permintaan minyak.
Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih lemas. Tetapi, pekan ini akan dirilis inflasi dalam negeri yang diharapkan akan menjadi penopang lemasnya pergerakan rupiah.
Rupiah melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) setelah hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dirilis dan sikap wait and see pasar atas Simposium Jack Hole
Rupiah menguat atas dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see pasar atas Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dan sentiment dari AS
Harga emas mulai kembali melambung, setelah kemarin sempat kewalahan. Harga di spot perdagangan Rabu (23/8/2023) ditutup di posisi US$ 1.914,31 per troy ons. Harganya melambung 0,89%.
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian pelaku pasar menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
Di tengah ketidakpastian AS serta capital flow dalam negeri. Rupiah melemah kembali terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
Harga emas masih kewalahan saat momentum kebijakan ketat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Sidang lembaga Republik Indonesia (RI) nampaknya bakal menjadi alat penggerak ditengah tenggelamnya rupiah terhadap dolar akhir-akhir ini.
Jelang rilis data ekonomi China, Harga minyak mentah dunia dibuka bervariasi pada pembukaan perdagangan Selasa (15/8/2023)
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Arief Rachman mengatakan, kondisi global menjadi faktor yang sangat mempengaruhi melemahnya Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Minyak mentah dibuka melemah pad pembukaan Senin(14/8/2023) karena dolar Amerika Serikat (AS) lebih kuat dan kekhawatiran permintaan China melemah.
Rupiah masih kewalahan hadapi dolar Amerika Serikat (AS) akibat tekanan eksternal yang datang dari Amerika dan China.
Harga minyak mentah jenis brent anjlok 1,31% sementara WTI ambruk 1,87% pada perdagangan Kamis (10/8/2023). Harga minyak masih terkoreksi tipis pada hari ini, Jumat (11/8/2023).
Rupiah terpantau makin kuat melaean dolar Amerika Serikat (AS) setelah berhasil menjauhi level psikologis Rp 15.200/US$ selama 3 hari berturut-turut.
Rupiah melemah terhadap Dolar Amerika Serikat ditengah wait and see pasar menunggu data inflasi Amerika Serikat.
Emas anjlok ke level paling rendah dalam sebulan terakhir. Harga emas jatuh di tengah kekhawatiran pelaku pasar mengenai kebijakan Bank sentral Amerika (AS) The Federal Reserve (The Fed)
Nilai minyak mentah menurun pada pembukaan perdagangan Rabu (9/8/2023) setelah anjlok di perdagangan sebelumnya tetapi berhasil ditutup kuat.
Minyak mentah kembali menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (8/8/2023) setelah mengalami penurunan pada perdagangan kemarin.
Pasca mengalami penurunan 2% pada Rabu(2/8/2023), harga minyak mentah dibuka bervariatif pada pembukaan perdagangan Senin(7/8/2023)
Mendukung prospek ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh positif, di akhir pekan pertama bulan ini, Rupiah ditutup dengan sumringah melawan dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasar pada data Refinitiv, pada perdagangan yang berakhir kemarin Kamis (3/8/2023) rupiah melemah tipis 0,07% secara harian di pasar spot ke posisi Rp15.180/US$.
Berdasarkan data Revinitiv, pada hari Kamis (3/8/2023) pukul 09.55 WIB, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) tembus di level Rp 15.200/US$1
Harga emas anjlok setelah dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil untuk surat utang pemerintah AS yang melambung.
Walaupun revisi aturan Data Hasil Ekspor (DHE) dinerlakukan. Tekanan eksternal masih terus menekan laju pergerakan mata uang rupiah.
Harga Emas perlahan positif setelah pelaku pasar semakin optimis The Fed akan melunak. Harga juga menguat karena ditopang pernyataan Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengindikasikan akan mengakhiri kenaikan suku bungan serta pemulihan ekonomi China.
Rupiah terpantau memperkuat perlawanannya terhadap dolar Amerika Serikat hingga hari ini. Sebagai dampak dari revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang telah resmi diberlakukan.
Hingga awal perdagangan Senin (31/7/2023), harga minyak melayang mendekati level tertinggi selama tiga bulan.
Setelah emas melemah selama dua pekan berturut-turut. Harga emas bergerak positif pagi ini. Pada perdagangan Senin (31/7/2023) pukul 05:53 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.960,23 per troy ons atau menguat tipis 0,05%.
Harga minyak melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (28/7/2023) setelah berhasil melonjak 1% pada perdagangan sebelumnya.
Harga emas tumbang setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru menunjukkan ekonomi AS masih berlari kencang.. Pada perdagangan Kamis (27/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.944,98 per troy ons.
Rupiah berhasil melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke bawah level psikologis Rp15.000/US$ karena sikap pasar sudah mulai priced in terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Pergerakan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) menembus ke atas level psikologis Rp15.000/US$ yang menunjukkan mata uang Garuda lanjut melemah.
Harga emas masih menanjak meskipun pasar dibuat kecewa dengan keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Pada perdagangan Rabu (26/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.972,10 per troy ons.
Harga minyak naik tipis pada pembukaan perdagangan Kamis (27/7/2023), setelah turun 1% pada perdagangan sebelumnya, karena efek kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Harga minyak terkoreksi pada pembukaan perdagangan Rabu (26/7/2023) setelah kenaikan empat hari beruntun. Lemahnya harga minyak pada awal perdagangan hari ini karena menumpuknya stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga emas melonjak drastis menjelang pengumuman kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang membaik juga membuat sang logam mulia melesat.
Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan hari ini. Pelemahan terjadi di tengah sikap wait and see pelaku pasar menunggu rilisnya data suku bunga AS pada Kamis dini hari WIB.
Harga emas terus merosot menjelang pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Harga minyak kembali terapresiasi pada pembukaan perdagangan Selasa (25/7/2023) setelah melesat 2% pada perdagangan sebelumnya.
Harga minyak melemah pada pembukaan perdagangan Senin (24/7/2023) menjelang rapat Dewan Kebijakan Federal Reserve Amerika Serikat (FOMC) mengenai kebijakan suku bunga.
Harga emas diperkirakan akan volatile pada pekan ini menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (21/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.960,23 per troy ons. Harganya melemah 0,48%.
Mata uang Garuda terpantau masih loyo dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) akibat sikap pasar yang cenderung wait and see terkait suku bunga Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Harga emas terus merosot setelah realisasi data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) tak sesuai ekspektasi pasar. Pada perdagangan Kamis (20/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.969,62 per troy ons. Harganya melemah cukup dalam yakni 0,39%.
Keperkasaan Rupiah pupus dengan melemahnya nilai mata uang Garuda terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penyebabnya adalah data pengangguran AS di bawah ekspektasi pasar dan inflasi Jepang yang semakin tinggi.
Harga minyak mentah dunia kembali terkoreksi pada pembukaan perdagangan Kamis (20/7/2023) karena penguatan dolar dan aksi taking profit oleh para pelaku pasar.
Harga emas mulai melandai setelah terbang tinggi. Pada perdagangan Rabu (19/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.9777,25 per troy ons. Harganya melemah tipis 0,08%.
Harga emas dalam tren stagnan cenderung melemah. Harga emas global yang stagnan tak bisa dilepaskan dari mood pelaku pasar yang memilih "wit and see' dengan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Mata uang Garuda dibuka menguat tipis di tengah mode wait and see perihal data ekonomi Amerika Serikat (AS) hari ini.
Emas bersinar terang pekan lalu. Harga sang logam mulia diperkirakan melandai pada pekan ini karena absennya sentimen penting yang bisa menggerakkan pasar secara signifikan.
Rupiah dibuka tumbang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah dirilisnya hasil Produk Domestik Bruto (PDB) China yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Harga minyak mentah dunia kembali anjlok pada pembukaan perdagangan Senin (17/7/2023) karena Libya melanjutkan produksi minyak mentahnya.
Harga emas terus melonjak sejalan dengan meningkatnya harapan akan berakhirnya kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Rupiah kembali menorehkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada opening session Jumat (14/7/2023) menyambut melandainya hasil inflasi AS.
Harga minyak kembali melesat pada pembukaan perdagangan Jumat (14/7/2023) karena pasokan lebih ketat dan inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai.
Rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat(AS) Berdasarkan data Refinitiv, penutupan perdagangan Rabu (12/7/2023) menguat 0,40% menuju angka Rp 15.075/US$.
Harga emas terbang setelah inflasi Amerika Serikat (AS) melandai lebih cepat dibandingkan ekspektasi pasar. Pada perdagangan Rabu (12/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.957,09 per troy ons. Harganya terbang 1,30%.
Harga emas terus bersinar. Pada perdagangan Selasa (117/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.931,99 per troy ons. Harganya menguat 0,36%.
Harga minyak tidak banyak berubah pada pembukaan perdagangan Rabu (12/7/2023). Pada perdagagangan sebelumnya minyak naik 2%, efek penurunan dolar AS dan perkiraan permintaan global akan minyak bumi meningkat.
Tren penguatan nilai tukar rupiah tiba-tiba berhenti beberapa waktu lalu. Sempat dolar Amerika Serikat (AS) menyentuh level Rp14.600 pada Mei 2023, kini terus melemah hingga sampai ke Rp15.200.
Harga emas perlahan mulai membaik meskipun banyak yang meragukan untuk terus menguat ke depan. Pada perdagangan Senin (10/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.924,99 per troy ons. Harganya menguat 0,04%.
Harga minyak menguat tipis pada pembukaan perdagangan Selasa (11/7/2023) setelah penurunan 1% pada perdagangan sebelumnya.
Emas menguat pada pekan lalu meskipun tidak meyakinkan. Pergerakan logam mulia pekan ini diperkirakan akan sangat labil karena ada data inflasi Amerika Serikat (AS).
Mata uang rupiah kembali tumbang. Pada perdagangan hari ini, Senin (10/7/2023), mata uang Rupiah dibuka melemah 0,10% menjadi Rp15.145/US$ di pasar spot.
Harga minyak masih melanjutkan kenaikan pada pembukaan perdagangan Senin (10/7/2023) setelah lonjakan hampir 3% pada perdagangan Jumat karena kekhawatiran pasokan.
Harga emas jeblok setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Pergerakan emas hari ini juga masih akan dipengaruhi oleh data tenaga kerja AS lainnya yakni data pengangguran Juni.
Pada perdagangan kemarin, Kamis (6/7/2023), menurut data Refinitiv nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,2℅ ke posisi Rp15.040/US$.
Harga emas kembali jeblok setelah keluarnya risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Pada perdagangan Rabu (5/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.917,32 per troy ons. Harganya turun 0,4%.
Pasar keuangan RI pada perdagangan hari ini, Rabu (6/7) kembali dibuka 0,27% menjadi Rp15.050/US$ di pasar spot. Pelemahan ini melanjutkan perdagangan hari sebelumnya, Selasa (5/7) yang terkoreksi 0,13% ke posisi Rp 15.010/US$.
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (5/7/2023). Rupiah bahkan menembus level psikologis Rp15.000/US$.
Harga emas mulai bangkit perlahan-lahan. Pada perdagangan Selasa (4/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.925,09 per troy ons. Harganya naik tipis 0,19%.
Harga emas dunia melemah pagi ini. Pada perdagangan Selasa (4/7/2023) pukul 06:05 WIB harga emas dunia di pasar spot terpantau berada di posisi US$ 1.921,09 per troy ons. Harganya turun tipis 0,02%.
Pada perdagangan pertama semester II-2023, pasar keuangan RI ditutup melemah di atas level psikologis Rp15.000/US$. Menurut data Refinitiv, rupiah ada di posisi Rp15.020/US$, melemah 0,2℅ secara harian di pasar spot.
Harga emas dunia melemah pagi ini. Pada perdagangan awal pekan, Senin (3/7/2023) pukul 06:10 harga emas dunia di pasar spot terpantau berada di posisi US$ 1.918,42 per troy ons.
Harga emas dunia terpantau naik tipis saja pada perdagangan Kamis (29/6/2023). Harganya naik 0,03% ke S$ 1.908,15 per troy ons di pasar spot.
Harga emas Antam pada perdagangan Rabu (28/6/2023) turun Rp1000 menjadi Rp1.052.000 di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung.
Harga emas nyaris tidak bergerak. Pada perdagangan Senin (26/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.922,85 per troy ons. Harganya naik tipis 0,08%.
Harga minyak kembali menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (27/6/2023) karena kekhawatiran pasokan mengimbangi kekhawatiran tentang permintaan.
Pada perdagangan kemarin, Senin (26/6/2023) mata uang Garuda ditutup melemah 0,13% secara harian menjadi Rp15.010/US$ di pasar spot.
Emas babak belur pada pekan lalu. Sinar sang logam mulia juga diperkirakan masih meredup pada pekan ini.
Pasar keuangan RI pada akhir pekan lalu, Jumat (23/6/2023) terpantau masih melemah. Rupiah ditutup turun 0,37℅ melawan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi Rp 14.990/US$.
Harga emas makin ambruk. Pada perdagangan Kamis (22/6/2022), harga emas dunia di pasar spot ditutup di posisi di US$ 1.913,52 per troy ons. Harga emas jatuh 0,98%.
Harga minyak dibuka tidak kompak pada pembukaan perdagangan Jumat (23/6/2023) setelah di tutup anjlok hingga 4% pada perdagangan sebelumnya karena The Fed berencana masih akan kembali menaikkan suku bunga acuan yang membuat dolar makin menguat dan akan berefek pada penurunan permintaan komoditas minyak.
Perdagangan akhir pekan ini, Jumat (23/6/2023) nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah 0,17% secara harian di pasar spot.
Harga minyak dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (22/6/2023) setelah di tutup menguat hingga 2% pada perdagangan sebelumnya karena komentar Ketua The Fed bahwa pasar biji-bijian mengetat dan nilai dolar jatuh.
Harga emas ambruk. Pada perdagangan Rabu (21/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.932,26 per ton.
Rupiah mengakhiri perdagangan kemarin, Rabu (21/6/2023) di Rp 14.940/US$, menguat 0,37% di pasar spot. Padahal pada awal perdagangan kemarin rupiah sempat melemah menyentuh di atas Rp15.000/US$.
Harga minyak dibuka tidak kompak pada pembukaan perdagangan Rabu (21/6/2023) setelah di tutup terkoreksi pada perdagangan sebelumnya karena kesengsaraan pertumbuhan ekonomi China dan penguatan dolar.
Harga emas masih terpuruk. Pada perdagangan Selasa (20/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.935,92 per ton. Harganya melemah 0,74%.
Pada perdagangan kemarin, Selasa (20/6/2023) mata uang Garuda ditutup Rp 14.995/US$, melemah tipis 0,03% di pasar spot.
Harga minyak naik tipis pada pembukaan perdagangan Selasa (20/6/2023) setelah di tutup terkoreksi pada perdagangan sebelumnya karena ketidakpastian tentang pertumbuhan ekonomi China.
Harga emas belum juga bersinar. Pada perdagangan Senin (19/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.950,12 per ton. Harganya melemah 0,37%.
Mengawali perdagangan pada hari ini, Selasa (20/6/2023) nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah 0,27% secara harian menjadi Rp15.030. Dengan begitu, rupiah sejak awal bulan ini masih loyo atau melemah 0,30%.
Harga emas diperkirakan sedikit stagnan pekan ini setelah bergejolak pada pekan lalu. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (12/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,01%.
Harga minyak turun tipis pada pembukaan perdagangan Senin (19/6/2023) setelah kenaikan 1% pada perdagangan sebelumnya.
Mata uang garuda mengawali perdagangan hari ini, Senin (19/6/2023) dibuka melemah 0,27% secara harian menjadi Rp14.970/US$ di pasar spot. Walaupun begitu, rupiah masih mempertahan penguatan sejak awal Juni sekitar 0,10%.
Harga emas akhirnya naik setelah terpuruk dalam empat hari. Pada perdagangan Kamis (15/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.957,66 per troy ons. Harganya menguat 0,75%.
Rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (15/6/2023). Melansir data Refinitiv, rupiah melemah,0,3% menjadi Rp14.940,00/US$ di pasar spot.
Nilai tukar rupiah melawan kekuatan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (15/6/2023) terpantau dibuka melemah 0,1%, kemudian semakin membengkak menjadi 0,30% ke Rp14.940/US$.
Harga minyak turun tipis pada pembukaan perdagangan Rabu (14/6/2023) setelah kenaikan tak terduga stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga emas malah melemah setelah inflasi Amerika Serikat (AS) melandai. Emas juga melemah meskipun bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) diproyeksi segera mengakhiri kenaikan suku bunga.
Harga minyak naik tipis pada pembukaan perdagangan Selasa (13/6/2023) setelah penurunan tajam kemarin hingga 4% karena kegelisahan menjelang pertemuan The Fed Amerika Serikat (AS).
Harga emas melemah di tengah sikap was-was pasar menunggu dua agenda penting dari Amerika Serikat (AS). AS akan merilis data inflasi pada Mei pada hari ini sementara hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) juga mulai digelar pada hari ini dan besok (13-14 Juni).
Mengawali perdagangan pada Selasa (13/6/2023), nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,03% menjadi Rp14.865/US$. .
Harga emas diperkirakan akan bergejolak pekan ini menyusul banyaknya data dan agenda penting di Amerika Serikat (AS) pada pekan ini
Harga minyak kembali melemah pada pembukaan perdagangan Senin (12/6/2023) karena kekhawatiran permintaan membayangi pemangkasan produksi Arab Saudi.
Rupiah mengakhiri perdagangan pekan lalu dengan impresif. Pada perdagangan Jumat (9/6/2023), rupiah menguat 0,37% menjadi Rp14.835/US$. Penguatan ini memutus tren negatif rupiah yang selalu ambruk dalam lima pekan sebelumnya.
Harga emas terbang setelah klaim pengangguran warga Amerika Serikat (AS) melonjak. Pada perdagangan Kamis (8/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.967,76 per troy ons.
Harga minyak kembali melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (9/6/2023) setelah Amerika Serikat (AS) dan Iran menyangkal laporan kesepakatan nuklir.
Pasar keuangan Indonesia mencatatkan kinerja yang mengecewakan pada perdagangan Kamis (8/6/2023).
Harga minyak melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (8/6/2023) setelah kenaikan pada perdagangan sebelumnya.
Emas tenggelam ditelan kabar buruk dari China dan Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Rabu (7/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.939,63 per troy ons. Harganya jeblok 1,18%.
Perdagangan hari ini, Kamis (8/6/2023) mata uang Garuda dibuka melemah 0,13% menjadi Rp14.895/US$. Depresiasi semakin membengkak hingga 0,24% ke Rp 14.910/US$ pada pukul 9:08 WIB.
Harga minyak melemah pada awal perdagangan Rabu (7/6/2023) setelah produksi minyak Amerika Serikat (AS) 2023 naik lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.
Nilai tukar rupiah berfluktuasi melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Rabu (7/6/2023) setelah menguat dua hari beruntun.
Harga minyak melemah pada awal perdagangan Selasa (6/6/2023) setelah sempat naik hingga 4% pada perdagangan hari sebelumnya.
Mengawali Juni 2023, rupiah berhasil ditutup menguat 0,67% melawan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi Rp14.885/US% di pasar spot.
Harga emas sedikit membaik pada pekan lalu. Namun harga emas terancam tertekan di tengah "blackout period" sebelum rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 13-14 Juni mendatang.
Harga minyak kembali menguat pada pembukaan perdagangan Senin (5/6/2023) setelah Saudi berjanji untuk memangkas produksi minyak lebih banyak.
Awal perdagangan Juni 2023 setelah libur panjang akhirnya rupiah dibuka menguat 0,77% menjadi Rp14.870/US$. Penguatan tajam terjadi meski banyak sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
Klaim pengangguran awal Amerika Serikat mencapai 232.000 dalam pekan yang berakhir 27 Mei, menurut data mingguan yang diterbitkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS (DOL).
Harga emas bersinar setelah data-data menunjukkan ekonomi Amerika Serikat (AS) semakin suram.
Harga minyak naik tipis pada pembukaan perdagangan Rabu (31/5/2023) setelah anjlok hingga 4% pada perdagangan kemarin di tengah kekhawatiran tentang plafon utang Amerika Serikat (AS) dan pembicaraan OPEC+.
Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali dibuka melemah 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023)
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa sulit percaya bahwa dolar Amerika Serikat dapat digantikan.
Harga minyak kembali naik pada awal perdagangan Selasa (30/5/2023) karena pasar menimbang kesepakatan utang AS dan munculnya kemungkinan kenaikan suku bunga.
Harga emas diperkirakan akan sangat labil pekan ini karena banyaknya data dan agenda penting yang akan berlangsung sepekan ke depan di Amerika Serikat (AS).
Sejumlah negara-negara di dunia saat ini perlahan mulai mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Harga minyak kembali naik pada awal perdagangan Senin (29/5/2023) karena Amerika Serikat ( AS) mendekati kesepakatan utang.
Rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (26/5/2023). Jika gagal bangkit hingga penutupan nanti, rupiah akan mencatat pelemahan 3 hari beruntun.
Harga emas semakin ambruk. Pada perdagangan Kamis (25//5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.940,34 per troy ons. Harganya jatuh 0,85%.
Harga minyak melemah pada awal perdagangan Kamis (25/5/2023) karena ketidakpastian utang AS.
Emas terus kehilangan sinarnya. Pada perdagangan Rabu (23//5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.957,01 per troy ons. Harganya jeblok 0,89%.
Sentimen pelaku pasar yang memburuk merespon perkembangan perundingan batas utang Amerika Serikat (AS) membuat rupiah melemah pada awal perdagangan Kamis (25/5/2023), hingga mendekati level psikologis Rp 15.000/US$.
Harga emas bergerak labil di tengah harap-harap cemas pelaku pasar menunggu risalah Federal Open Market Committee (FOMC).
Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Rabu (24/5/2023), hingga kembali ke atas Rp 14.900/US$.
Pasca runtuhnya tiga bank AS tahun ini, praktisi ekonomi AS memiliki kekhawatiran akan bencana ekonomi lain yang dapat mengikuti.
Harga emas berbalik melemah setelah pasar kembali mengkhawatirkan kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) serta plafon utang pemerintah AS.
Harga emas kembali melonjak menyusul meningkatnya kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan Amerika Serikat (AS) serta harapan melunaknya kebijakan suku bunga di AS.
Ketua bank sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell yang berbicara pada Jumat pekan lalu membuat rupiah langsung menguat pada awal perdagangan Senin (22/5/2023).
Harga minyak menguat pada awal perdagangan Senin (22/5/2023) setelah terkoreksi pada perdagangan sebelumnya.
Rupiah melemah 0,3% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.860/US$ Rabu lalu dan libur kemarin.
Harga emas semakin jeblok. Pada perdagangan Kamis (18//5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.958,06 per troy ons. Harganya jeblok 1,19%. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 21 Maret 2023 atau hampir dua bulan terakhir.
Harga minyak turun untuk kedua kalinya pada Rabu (17/5), setelah kenaikan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS yang memicu kekhawatiran permintaan.
Nilai tukar rupiah merosot melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Rabu (17/5/2023).
Harga minyak kembali naik pada awal perdagangan Selasa (16/5/2023) dimana pada perdagangan kemarin minyak juga naik hingga 1% setelah mengakhiri penurunan beruntun karena pengetatan pasokan.
Harga emas masih bergerak labil menjelang pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat (AS) dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy.
Rupiah bergerak liar melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa (16/5/2023).
Harga emas diperkirakan masih akan ditentukan oleh "perseteruan" terkait utang pemerintah Amerika Serikat (AS).
Negara-negara seperti China dan Brasil pun perlahan tapi pasti memilih menggunakan mata uang lokalnya, ketimbang dolar
Harga emas masih kembali melemah setelah dolar Amerika Serikat (AS) perkasa lagi. Pada perdagangan Kamis (11//5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 2.015,55 per troy ons. Harganya melandai 0,69%.
Harga minyak kembali naik pada awal perdagangan Jumat (12/5/2023) setelah sempat terkoreksi pada perdagangan.
Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat pada awal perdagangan Jumat (12/5/2023). Indeks dolar AS yang melesat hingga 0,6% kemarin meski inflasi melandai, memberikan tekanan bagi rupiah pagi ini.
Harga emas melemah setelah pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS). Inflasi memang melandai sesuai ekspektasi tapi tidak secepat keinginan pelaku pasar.
Inflasi di Amerika Serikat (AS) yang terus menunjukkan penurunan membuat ekspektasi kenaikan suku bunga pada bulan depan kembali meredup. Indeks dolar AS pun menurun sejak kemarin, alhasil rupiah langsung menguat pagi ini.
Harga emas masih menguat menjelang pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) hari ini serta di tengah kisruh plafon utang pemerintah AS.
Status dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang cadangan devisa global kian terancam. Hal ini dipicu oleh sejumlah negara yang mengurangi ketergantungan akan dolar.
Harga minyak kembali bergejolak pada awal perdagangan Selasa (9/5/2023) setelah kekhawatiran resesi mulai memudar.
Harga emas masih bergerak labil karena investor menunggu data-data penting yang akan keluar pekan ini.
Rupiah melemah 0,17% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.695/US$ awal pekan kemarin. Kembali munculnya ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) membuat rupiah tertekan.
Harga emas diperkirakan bergerak labil pada pekan ini. Banyaknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) menjadi faktor utamanya.
Rupiah bergerak liar melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin (8/5/2023), pelaku pasar merespon rilis data tenaga kerja AS serta menanti data cadangan devisa Indonesia hari ini.
Rupiah menguat tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis (5/5/2023), jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Harga minyak kembali menanjak pada awal perdagangan Jumat (5/5/2023) setelah Bank Sentral Eropa memutuskan untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Harga emas melambung bahkan menyentuh level tertinggi sepanjang masa setelah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kebijakan moneternya.
Harga minyak anjlok pada awal perdagangan Kamis (4/5/2023) setelah Federal Reserve Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga sebanyak 25 bps yang dapat memperlambat laju ekonomi Amerika Serikat (AS).
Rupiah sukses menguat 0,14% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.680/US$ Rabu kemarin, dan berpeluang berlanjut pada perdagangan Kamis (4/5/2023).
Harga minyak terpantau terkoreksi pada awal perdagangan Rabu (3/5/2023) di tengah kekhawatiran mengenai nasib ekonomi Amerika Serikat (AS).
Rupiah belum banyak bergerak melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Rabu (3/5/2023). Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan, setelah melemah tipis 0,03% ke Rp 14.705/US$ pada pukul 9:065 WIB.
Rupiah sedang kuat-kuatnya belakangan ini. Melawan dolar Amerika Serikat (AS), rupiah sukses menguat tiga hari beruntun, bahkan memecahkan rekor terkuat 2023 di Rp 14.620/US$.
Harga emas kian labil menjelang pengumuman kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS). Pada penutupan perdagangan Senin (1/5/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.962,04 per troy ons. Harga sang logam mulia melemah 0,38%.
Emas makin kehilangan sinarnya. Pada penutupan perdagangan Kamis (27/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.987,87 per troy ons. Harga sang logam mulia melemah 0,08%.
Nilai tukar rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (28/4/2023). Mata Uang Garuda bahkan menyetuh rekor terkuat 2023.
Harga minyak terpantau menguat tipis pada awal perdagangan Kamis (27/4/2023). Harga minyak mentah WTI menguat hingga 0,12% ke posisi US$74,39 per barel, dimana perdagangan sebelumnya ditutup di level US$74,30 per barel.
Rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis (27/4/2023). Dolar AS yang tertekan akibat tanda-tanda pelambatan ekonomi serta masalah utang membuat rupiah mampu melanjutkan penguatan.
Harga emas kembali jatuh di tengah kebingungan pelaku pasar mencari "clue" untuk pergerakan sang logam mulia ke depan.
Harga emas terjun bebas di tengah ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Harga minyak mentah dunia naik pada awal perdagangan. Harga emas hitam diperkirakan juga akan merangkak naik ke depan setelah ekonomi China terbang.
Rupiah melemah cukup tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Senin (17/4/2023). Setelah menguat tajam dalam lima pekan beruntun, koreksi yang dialami rupiah terbilang wajar, apalagi sebentar lagi pasar keuangan Indonesia akan libur panjang menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Pemangkasan pasokan minyak oleh OPEC+ memicu kenaikan harga minyak dunia. Pada pembukaan perdagangan Senin (17/4/2023) pergerakan harga minyak mentah dunia kembali fluktuatif.
Pasar emas diproyeksi masih bergerak volatile pada pekan ini. Namun, harga emas diproyeksi sanggup bertahan di level US$ 2.000.
Rupiah kembali menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (14/3/2023). Indeks dolar AS yang kembali jeblok membuat rupiah langsung melesat 0,47% ke Rp 14.680/US$, melansir data Refinitiv.
Mayoritas saham emiten pertambangan emas di Indonesia terpantau menguat pada perdagangan sesi I Jumat (14/4/2023), di tengah meroketnya harga emas acuan dunia.
Harga minyak mentah dunia masih bergerak volatile karena dua sentimen yang sama-sama kuat. Pada pembukaan perdagangan Jumat (14/4/2023) pagi, harga minyak mentah WTI menguat 0,43% ke posisi US$82,52 per barel. Kondisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan Rabu (13/4/2023) di mana harga minyak WTI turun 1,3% ke posisi US$82,16 per barel.
Harga emas kembali terbang menyambut dua kabar penting dari Amerika Serikat (AS) Pada penutupan perdagangan Rabu (12/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 2014,67 per troy ons. Harga sang logam mulia melambung 0,58%.
Nilai tukar rupiah menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis (13/4/2023) hingga mencetak rekor terkuat tahun ini.
Fenomena `buang` dolar Amerika Serikat (AS) terjadi di seluruh negara anggota ASEAN.
Harga emas bergerak sangat labil menjelang pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) malam nanti.
Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2023) karena pasokan yang memadai.
Harga emas jatuh dan terlempar ke bawah level psikologis US$ 2.000. Pada penutupan perdagangan Senin (10/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 1989,65 per troy ons. Harga sang logam mulia anjlok 0,91%.
Rupiah melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa (11/4/2023). Awal pekan kemarin rupiah mampu melanjutkan penguatan setelah sebelumnya melesat empat pekan beruntun.
Akhir-akhir ini, Indonesia semakin masif menerapkan transaksi bilateral dengan mata uang local currency settlement (LCS) dengan negara mitra dagang dan investasi. Tahun ini, merupakan tahun kelima bagi Indonesia yang sudah memulainya sejak 2018 bersama Malaysia dan Thailand.
Pasar emas akan menghadapi sejumlah tantangan besar pada pekan ini. Harga emas pun terancam turun ke bawah US$ 2.000.
Nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) bergerak liar di awal perdagangan Senin (10/3/2023).
Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis (6/4/2023).
Harga emas masih berlari kencang menyambut semakin melandainya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
Dolar naik sedikit pada hari Kamis tetapi belum menyimpang terlalu jauh dari level terendah dua bulan baru-baru ini karena para pedagang menimbang bagaimana data pekerjaan penting AS yang keluar selama liburan akhir pekan akan berdampak pada kebijakan Federal Reserve.
Harga emas masih bergerak sangat volatile. Setelah terjun bebas, harga emas kembali meloncat kemarin.
Rupiah menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (31/3/2023) hingga menembus ke bawah level psikologis Rp 15.000/US$.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi harga minyak dunia menguat di rentang 71,86 hingga 75,92 per dolar AS per barel dalam perdagangan hari ini, Kamis, 30 Maret 2023.
Rupiah melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis (30/3/2023), setelah menguat cukuo tajam dalam dua hari, dan berada di dekat level psikologis Rp 15.000/US$. Rupiah juga berada di level terkuat sejak 6 Februari.
Mayoritas saham emiten pertambangan emas terpantau terkoreksi pada perdagangan sesi I Kamis (30/3/2023), di tengah melandainya kembali harga emas acuan dunia.
Nilai tukar rupiah berfluktuasi melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Rabu (29/3/2023). Setelah gonjang-ganjing sektor perbankan di Amerika Serikat dan Eropa mereda, pelaku pasar kembali berfokus pada suku bunga tinggi dan risiko resesi.
Harga emas kembali terbang setelah dolar Amerika Serikat (AS) jatuh. Sang logam mulia juga kembali bersinar karena investor belum sepenuhnya yakin terhadap penyelesaian krisis perbankan AS.
Membaiknya sentimen pelaku pasar membuat rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa (28/3/2023). Meski demikian, pelaku pasar masih berhati-hati, sebab ke depannya perekonomian dunia masih dipenuhi ketidakpastian.
Harga emas terus melandai. Pada penutupan perdagangan Senin (27/3/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.956,56 per troy ons. Harga sang logam mulia anjlok 1,04%.
Dunia keuangan tengah mengalami gonjang ganjing, sejak jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank di Amerika Serikat (AS). Orang-orang yang memiliki pengaruh pun mulai menyuarakan pembelian aset seperti emas yang dianggap kebal krisis.
Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin (27/3/2023) setelah menguat tajam pada pekan lalu. Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,2% ke Rp 15.180/US$.
Amerika Serikat (AS) diperkirakan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengisi ulang cadangan minyaknya. Kondisi ini terjadi setelah AS melepas banyak cadangan minyaknya demi menjaga harga di pasar internasional tahun lalu.
Harga emas makin mengangkasa. Sang logam mulia bahkan diproyeksi bisa menembus US$ 2.500 dalam waktu dekat.
Rupiah menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan hari ini, Jumat (24/3/2023).
Harga emas melemah di awal perdagangan Asia pada hari Selasa setelah menyentuh level tertinggi di sesi sebelumnya karena pasar mengunci beberapa keuntungan menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang, sementara kehati-hatian atas potensi krisis perbankan membuat permintaan safe haven tetap kuat.
Rupiah menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Selasa (21/3/2023).
Harga minyak jatuh di awal perdagangan Asia pada hari Selasa, memotong rebound singkat dari posisi terendah 15 bulan karena pasar berjongkok sebelum keputusan suku bunga Federal Reserve minggu ini, sementara kekhawatiran atas krisis perbankan terus memacu perdagangan yang hati-hati.
Harga minyak dunia diperkirakan melemah dalam perdagangan Senin, 20 Maret 2023, yaknidi rentang US$63,69 - US$68,90 per barel.
Harga emas Antam pada hari ini (20/3/23) turun tipis setelah mencetak rekor tertingginya pada perdagangan kemarin. Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam ukuran 1-gram terpantau melandai sebesar Rp 3.000 menjadi Rp 1.085.000 per batang.
Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin (20/3/2023). Melansir dataRefinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,13%. Rupiah berada di posisi Rp 15.360/US$ pada pukul 09:02 WIB.
Rupiah stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (17/3/2023). Meski demikian, dampak negatif dari kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat yang mulai mereda membuka peluang penguatan rupiah.
Beberapa hari lalu beberapa perbankan Amerika Serikat mengalami kejatuhan yang cukup dalam. Namun saat ini perbankan tersebut sudah berbalik arah dengan bergerak menghijau.
Harga minyak turun tajam pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), karena para pedagang khawatir krisis perbankan dapat merusak pertumbuhan ekonomi global.
Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis (16/3/2023). Gonjang-gajing perbankan dunia membuat sentimen pelaku pasar memburuk, dan menyulitkan rupiah menguat.
Harga emas kembali terbang tinggi setelah krisis di sektor perbankan menjalar ke Eropa. Pada penutupan perdagangan Rabu (15/3/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.918,09 per troy ons. Harga sang logam mulia melonjak 0,84%.
Bank Indonesia (BI) akhirnya meluncurkan instrumen operasi moneter Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) yang dinanti-nanti para pelaku pasar. Namun, sejauh ini belum memberikan dampak yang signifikan ke pergerakan rupiah.
Harga emas melandai kemarin setelah terbang dalam tiga hari sebelumnya. Pada perdagangan Kamis (2/3/2023), emas mengakhiri perdagangan di posisi US$ 1.836,00. Harganya melemah tipis 0,04%.
Bank Indonesia (BI) akhirnya meluncurkan instrumen operasi moneter Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE).
Harga minyak mentah dunia menguat karena harapan yang permintaan dari China meningkat setelah aktivitas manufaktur mencatat ekspansi yang "ngeri".
Rupiah sukses menguat dua hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin. Meski demikian penguatan rupiah masih tipis-tipis saja.
Harga emas mulai naik secara perlahan. Pada perdagangan awal Maret, Rabu (1/3/2023), emas mengakhiri perdagangan di posisi US$ 1.836,81. Harganya menguat 0,53%.
Nilai tukar rupiah menguat 0,13% melawan dolar Amerika Serikat (AS) Selasa kemarin. Pada perdagangan Rabu (1/3/2023), ada risiko rupiah kembali melemah melihat data aktivitas manufaktur yang sedikit melambat, serta inflasi diprediksi naik lagi.
Harga minyak mentah naik hampir 2% karena harapan untuk pemulihan ekonomi yang kuat di China mampu mengimbangi kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan resesi global.
Emas menorehkan catatan buruk pada Februari 2023. Harganya memang sedikit membaik pada awal Maret tahun ini. Namun, konsistensi emas untuk menanjak masih dipertanyakan.
Harga emas dunia berhasil rebound dari level terendahnya dalam 9 pekan pada hari Selasa dan menutup sesi perdagangan dengan kenaikan untuk dua hari beruntun.
Harga minyak mentah turun 1% karena data ekonomi AS yang kuat membuat investor bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve AS untuk melawan inflasi, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Jebloknya indeks dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin membuat rupiah menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (28/2/2023) mendekati Rp 15.200/US$.
Harga emas menguat cukup tajam pada perdagangan kemarin. Namun, sang logam mulia diproyeksi masih akan mendapat tekanan tajam ke depan.
Harga emas sudah ambruk empat pekan beruntun. Harga sang logam mulia diproyeksi masih lesu pekan ini karena makin kencangnya kekhawatiran investor terhadap kelanjutan kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Pasar saham Indonesia pekan lalu tak kuat menahan gempuran sentimen negatif dari luar negeri, khususnya mengenai arah kebijakan The Fed.
Rupiah sepanjang pekan lalu mencatat pelemahan tipis 0,13% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.220/US$. Dengan demikian, rupiah mencatat pelemahan tiga pekan beruntun bahkan berisiko berlanjut minggu ini, tekanan bisa lebih besar lagi sebab inflasi di Amerika Serikat kembali menanjak.
Harga minyak mentah melonjak 2% di tengah ekspektasi pemotongan besar produksi Rusia bulan depan.
Rupiah melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (24/2/2023). Pergerakan harian rupiah belakangan ini tidak terlalu besar, menjadi indikasi pelaku pasar menanti lebih banyak data untuk melihat kemungkinan The Fed akan lebih agresif menaikkan suku bunga atau tidak.
Emas sempat melambung karena perang Rusia-Ukraina. Namun, emas kemudian takluk oleh kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Dolar berdiri di dekat level tertinggi tujuh minggu terhadap euro dan Aussie pada hari Kamis, karena ekspektasi Federal Reserve kemungkinan akan tetap pada jalur kenaikan suku bunga yang agresif, diperkuat oleh risalah dari pertemuan kebijakan terakhirnya, mengatur nada untuk pasar.
Rupiah melemah tipis 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin, dan tekanan semakin besar pada perdagangan Kamis (23/2/2023). Penyebabnya, perang bank sentral AS (The Fed) melawan inflasi yang masih jauh dari kata selesai.
Seperti dugaan banyak orang, harga emas langsung loyo begitu risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) keluar.
Harga minyak mentah dunia tergelincir lebih dari 1% karena kekhawatiran terus-menerus tentang pertumbuhan ekonomi global melebihi sentimen positif dari pembatasan pasokan dan mendorong investor untuk mengambil untung dari kenaikan hari sebelumnya.
Rupiah kembali melemah 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.200/US$ pada pembukaan perdagangan Rabu (22/2/2023), melansir data Refinitiv Pelaku pasar saat ini masih menanti revisi aturan tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019.
Harga emas bergerak di luar kebiasaan. Sang logam mulia tetap melemah di tengah kembali meningkatnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina.
Harga minyak mentah dunia melesat hingga 1% di awal pekan karena optimisme konsumsi dari importir terbesar China.
Rupiah sukses menguat 0,3% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.155/US$ Senin kemarin. Rilis data transaksi berjalan (current account) Indonesia memberikan sentimen positif ke rupiah. Tetapi pertanyaannya sampai kapan?
Harga emas masih bergerak dalam tren pelemahan. Harga sang logam mulia juga diproyeksi masih sulit menguat dalam waktu dekat.
Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu menegaskan suku bunga saat ini 5,75% sudah memadai untuk mengendalikan inflasi.
Harga minyak bergerak sedikit pada hari Senin di tengah tekanan lanjutan dari kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan permintaan yang memburuk, dengan fokus minggu ini beralih ke lebih banyak indikator dari Federal Reserve di jalur kebijakan moneter.
Harga emas sudah ambruk tiga pekan beruntun. Harga sang logam mulia juga diperkirakan masih labil cenderung melemah pada pekan ini karena masih "panasnya" ekonomi Amerika Serikat (AS).
Pergerakan emas tengah berada dalam pola "dead cat bounce". Sang logam mulia sempat melonjak pada Januari tetapi itu ternyata hanya mengawali tren pelemahannya pada Februari tahun ini.
Harga minyak mentah dunia turun karena pasar membebani sinyal ekonomi AS yang beragam, komentar Pejabat The Fed, dan prospek pemulihan permintaan China.
Bank Indonesia (BI) yang menebar optimisme Kamis kemarin belum mampu mendongkrak kinerja rupiah di awal perdagangan Jumat (17/2/2023). Mata Uang Garuda melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah dunia melemah karena dolar AS menguat dan investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga akan memperlambat ekonomi dan memangkas permintaan bahan bakar.
Nilai tukar rupiah diam di tempat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Rabu (16/2/2023). Perhatian tertuju pada pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) siang nanti.
Harga emas terus melandai setelah inflasi Amerika Serikat (AS) bergerak di atas ekspektasi pasar. Pada penutupan perdagangan Rabu (15/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.836,19 per troy ons. Harga sang logam mulia jatuh 0,98%.
Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange tidak banyak bergerak di sesi awal perdagangan Rabu (15/2/2023), mematahkan reli sejak perdagangan kemarin pasca 'mati suri' 3 hari beruntun sejak akhir pekan.
Harga minyak mentah merosot Selasa kemarin dan berlanjut lagi pada perdagangan Rabu (15/2/2023) pagi. Para pelaku pasar yang melihat ancaman "gelapnya" ekonomi dunia kembali muncul membuat minyak mentah tertekan.
Rupiah melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Rabu (15/2/2023). Rilis data inflasi Amerika Serikat yang "bandel" memberikan tekanan bagi rupiah, selain itu pelaku pasar juga menanti pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).
Harga emas Antam hari ini (15/2/23) naik mengekor penguatan emas dunia. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1-gram terpantau menguat Rp 3.000 menjadi Rp 1.029.000 per batang.
Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange naik di sesi awal perdagangan Selasa (14/2/2023).
Mayoritas saham emiten minyak dan gas bumi (migas) terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Selasa (14/2/2023), meski harga minyak mentah acuan dunia terpantau naik tipis jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Tren pelemahan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut awal pekan kemarin. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah melemah 0,4% ke Rp 15.190/US$, bahkan sempat menyentuh Rp 15.225/US$, terlemah dalam satu bulan terakhir.
Harga emas bergerak sangat labil menjelang pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) malam nanti. Pada penutupan perdagangan Senin (13/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.861,9 per troy ons. Harga sang logam mulia menguat tipis 0,07%.
Harga emas Antam hari ini (13/02/23) turun. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1-gram terpantau melandai Rp 1.000 menjadi Rp 1.027.000 per batang.
Harga minyak mentah dunia ditutup menguat signifikan pekan ini setelah kilang minyak di Turki mengkonfirmasi jika pasokan tetap aman meskipun terjadi gempa dahsyat serta Rusia yang kembali mengumumkan rencana pemangkasan produksi minyak.
Rupiah sepanjang pekan lalu merosot 1,6% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.130/US$. Pelemahan tersebut sekaligus menghentikan penguatan tajam dalam 4 pekan beruntun.
Harga emas kembali jatuh. Pada penutupan perdagangan Kamis (9/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.861,39 per troy ons. Harga sang logam turun tajam 0,76%.
Harga minyak mentah dunia melorot setelah mencatatkan kenaikan selama tiga hari beruntun setelah kilang minyak di Turki mengkonfirmasi jika pasokan tetap aman meskipun terjadi gempa dahsyat. Selain minyak mentah, harga batu bara juga anjlok lebih dari 16%.
Dolar melemah pada hari Jumat setelah penurunan semalam karena investor melangkah dengan hati-hati menjelang data inflasi AS minggu depan, dengan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan laju kenaikan suku bunga Federal Reserve memukul sentimen.
Kepala eksekutif JPMorgan Chase & Co. Bank AS terbesar, memperingatkan agar tidak mengumumkan kemenangan terhadap inflasi terlalu dini, memperingatkan Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga di atas angka 5% jika harga yang lebih tinggi berakhir "lengket".
Harga minyak naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu (8/2) sore atau Kamis (9/2).
Rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Kamis (9/2/2023) setelah sukses menghentikan kemerosotan dua hari beruntun Rabu kemarin.
Harga minyak mentah dunia melonjak 4% karena serangkaian kabar positif dari kebijakan suku bunga acuan hingga optimisme permintaan dari China yang kembali.
Rupiah merosot melawan dolar Amerika Serikat (AS) dalam dua hari terakhir, tetapi memiliki peluang bangkit pada perdagangan Rabu (8/2/2023).
Pelaku pasar emas menyambut positif pidato Chairman bank sentral Amerika serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Harga emas pun kembali merangkak naik.
Harga minyak mentah dunia terungkit 1% berkat harapan lonjakan permintaan dari importir terbesar China.
Nilai tukar rupiah kembali jeblok melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Selasa (7/2/2023) setelah merosot lebih dari 1% awal pekan kemarin
Harga emas pelan-pelan mulai naik setelah hancur pada akhir pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Senin (6/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.867,36 per troy ons. Harga sang logam mulia naik 0,1%.
Harga minyak mentah dunia jatuh hingga 8% lebih karena terseret isu resesi ekonomi global. Resesi memang bukan kabar gembira, tetapi jika harga minyak mentah terus menurun, maka harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri berpeluang turun.
Nilai tukar rupiah langsung jeblok melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Senin (6/2/2022), hingga menyentuh kembali level Rp 15.000/US$.
Bank sentral China (ThePeople's Bank of China/PBoC) melakukan pembelian emas sebanyak 62,2 ton pada 2022. Pembelian dalam jumlah besar tersebut membuat cadangan emas mereka kini menyentuh di atas 2.000 ton untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Harga emas berbalik arah dengan sangat cepat. Setelah melambung pada Rabu pekan ini, sang logam mulia langsung tersungkur kemarin.
Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Jumat (3/2/2023) setelah menguat tajam kemarin. Dolar AS yang mulai bangkit dari keterpurukan, dan penguatan tajam rupiah sepanjang tahun ini memicu aksi profit taking.
Harga minyak dunia turun pada penutupan perdagangan kemarin karena kinerja manufaktur Amerika Serikat (AS) yang lesu.
Harga emas langsung terbang setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) hanya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps).
Harga minyak mentah dunia merosot lebih dari 3% pada perdagangan kemarin setelah data pemerintah Amerika Serikat menunjukkan persediaan minyak mentah , bensin dan sulingan meningkat signifikan.
Indeks dolar Amerika (AS) jeblok pada perdagangan Rabu pasca pengumuman suku bunga (The Fed). Alhasil rupiah langsung melesat 0,8% ke Rp 14.850/US$ pada pembukaan perdagangan Kamis (2/2/2023), melansir data Refinitiv.
Harga minyak mentah dunia melesat setelah data menunjukkan bahwa konsumsi minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik pada November.
Kabar baik datang dari dalam dan luar negeri sejak Selasa kemarin. Sayangnya hal ini belum mampu mendongkrak kinerja rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Rabu (1/2/2023).
Harga emas masih bergerak volatile menjelang keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Harga minyak mentah dunia longsor 2% jelang pengumuman kebijakan suku bunga The Fed. Ekspor minyak Rusia yang tetap kuat di tengah sanksi juga membebani laju minyak.
Nilai tukar rupiah bergerak liar melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Selasa (31/1/2023). Kabar baik dari China membuat rupiah sempat menguat, tetapi bank sentral AS (The Fed) yang akan mengumumkan suku bunga Kamis dini hari waktu Indonesia menjadi perhatian utama.
Harga emas melemah dalam tiga hari beruntun. Kekhawatiran pelaku pasar menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) membuat sang logam mulia melandai terus.
Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan awal pekan hari ini didorong oleh kabar baik dari China terkait Covid-19.
Rupiah sepanjang pekan lalu mampu menguat 0,6% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.980/US$.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini.
Badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) biasanya akan menyesuaikan harga BBM per tanggal 1. Sementara itu, untuk 1 Februari 2023 ini, diperkirakan harga BBM khususnya BBM non subsidi seperti Pertamax Cs yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) akan mengalami penurunan.
Harga minyak mentah dunia melonjak di tengah ekspektasi bahwa permintaan global akan menguat karena importir minyak utama China membuka kembali ekonominya dan data ekonomi AS yang positif.
Harga emas merosot cukup tajam setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022.
Rupiah sukses menguat 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.945/US$ pada perdagangan Kamis kemarin.
Nilai tukar rupiah berfluktuasi di awal perdagangan Kamis (26/1/2023) saat indeks dolar Amerika Serikat (AS) sedang terus menurun.
Harga minyak mentah dunia stabil setelah rilis data persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang lebih sedikit dari perkiraan.
Harga emas terus merangkak naik. Pada penutupan perdagangan Rabu (25/1/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.945,93 per troy ons. Harga sang logam mulia menguat 0,44%.
Harga minyak mentah dunia tergelincir di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global dan karena peningkatan persediaan minyak AS yang lebih besar dari perkiraan.
Rupiah menguat lebih dari 1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis kemarin, dan mencapai level terkuat dalam lebih dari 3 bulan terakhir.
Harga emas masih naik tipis-tipis. Pada penutupan perdagangan Selasa (24/1/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.937,45 per troy ons.
Harga minyak mentah dunia rehat setelah mencapai harga tertinggi dalam tujuh minggu. Para pedagang disinyalir tengah mencairkan untung di tengah optimisme pasar setelah China menuju normal hingga diramal akan tembus US$100 per barel.
Rupiah sepanjang pekan lalu mampu menguat 0,46% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.070/US$. Seminggu sebelumnya, Mata Uang Garuda melesat lebih dari 3% dan berpeluang berlanjut lagi pekan ini.
Harga emas bergerak sangat volatile menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari-1 Februari 2023.
Harga minyak mentah dunia melonjak karena permintaan dari China setelah pelonggaran kebijakan Zero Covid yang selama ini mengekang mobilitas masyarakat.
Nilai tukar rupiah melemah tipis 0,01% ke Rp 15.100/US$ pada perdagangan Kamis kemarin. Pergerakan pada perdagangan Jumat (20/1/2022) akan menarik, sebab Bank Indonesia (BI) kemarin memberikan kode era kenaikan suku bunga sudah berakhir.
Harga emas terbang. Pada penutupan perdagangan Kamis (19/1/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.931,39 per troy ons. Harga sang logam mulia melonjak 1,45%.
Harga emas dunia menurun dalam 3 hari terakhir yang turut menyeret harga emas batangan di dalam negeri.
Nilai tukar rupiah menguat 0,49% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.085/US$ Rabu kemarin. Sementara pada perdagangan Kamis (19/1/2023) perhatian tertuju pada pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
Harga minyak menguat p setelah China membukukan data pertumbuhan ekonomi tahunan yang di atas ekspektasi.
Rupiah bergerak liar melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Rabu (18/1/2023), menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).
Harga emas terus melemah dalam tiga hari terakhir. Pada penutupan perdagangan Selasa (17/1/2023), emas ditutup melandai 0,5% di posisi US$ 1.908,39 per troy ons.
Emas berhenti bersinar setelah cemerlang pada akhir pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Senin (16/1/2023), emas ditutup melemah 0,12% di posisi US$ 1.918 per troy ons.
Nilai tukar rupiah melemah cukup tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Selasa (17/1/2023).
Nilai tukar rupiah kembali melesat pada pembukaan perdagangan Senin (16/1/2023) setelah menguat tajam sepanjang pekan lalu.
Inflasi Amerika Serikat yang mulai mendingin menjadi booster bagi harga minyak mentah dunia menguat selama sepekan perdagangan kemarin
Harga emas semakin merana. Pada perdagangan Senin (22/8/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.746,3 per troy ons. Melemah 0,09%.
Para pelaku pasar optimis harga minyak mentah dunia mulai pada jalur kebangkitan setelah beberapa bulan terakhir bearish.
Rupiah sekali lagi menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) Kamis kemarin, dan berpeluang berlanjut pada perdagangan Jumat (13/1/2023).
Harga emas terbang setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) bergerak sesuai ekspektasi pasar.
Harga emas sedikit tertahan menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Desember. Laju inflasi tersebut akan sangat menentukan arah kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) ke depan dan harga emas ke depan.
Harga minyak mentah dunia melonjak ke level tertinggi dalam satu minggu karena harapan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi global yang lebih baik dan kekhawatiran atas dampak sanksi terhadap produksi minyak mentah Rusia.
Rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis (12/1/2023), melanjutkan kinerja impresif Rabu kemarin. Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,19% ke Rp 15.450/US$.
Harga minyak mentah dunia diperkirakan mencapai US$105 per barel, tersengat oleh ekspektasi pertumbuhan permintaan yang solid. Akibatnya harga di pasar spot pun melonjak pada perdagangan kemarin.
Nilai tukar rupiah kembali berfluktuasi melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Rabu (11/1/2023). Pergerakan yang sama juga terjadi kemarin.
Emas terus bersinar terang. Harganya bahkan tetap menguat meskipun bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menyatakan komitmen tegasnya untuk memerangi inflasi.
Rupiah mencatat penguatan 0,42% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.565/US$ awal pekan kemarin. Penguatan yang cukup tajam tersebut menjadi yang pertama pada 2023. Pada pekan lalu rupiah hanya menguat sekali saja, itu pun cuma 0,06%.
Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan awal pekan kemarin, China yang mulai membuka kembali perekonomian secara bertahap memberikan sentimen positif.
Emas makin bersinar terang. Harganya bahkan berada di kisaran tertinggi selama delapan bulan terakhir. Pada perdagangan Selasa (10/1/2023) pukul 06:22 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.870,48 per troy ons. Harga melandai 0,06%.
Nilai tukar rupiah menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin (9/1/2023). Indeks dolar AS yang jeblok pada perdagangan Jumat pekan lalu menjadi pemicu penguatan rupiah.
Harga minyak mentah naik tipis pada awal perdagangan Senin (9/1/2023) setelah anjlok tajam pada pekan lalu. Isu resesi masih membayangi pergerakan minyak mentah, selain itu penurunan harga gas alam juga cukup memberikan tekanan.
Harga emas langsung terbang setelah China secara resmi membuka perbatasan internasional mereka pada Minggu (8/1/2023).
Nilai tukar rupiah kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Jumat (6/1/2022). Edi Susanto, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengungkapkan pelemahan rupiah dipengaruhi oleh permintaan valas dari dalam negeri di awal tahun.
Pelaku pasar emas menyambut negatif rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Jumat (6/1/2023) pukul 06:12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.831,83 per troy ons. Harga melandai 0,07%.
Nilai tukar rupiah melemah lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis kemarin. Sementara pada Jumat (6/1/2022) risiko rupiah kembali melemah masih besar, tetapi pelaku pasar juga menanti rilis data cadangan devisa Indonesia.
Di tengah gejolak ekonomi global sepanjang 2022, Indonesia sebenarnya berada dalam posisi yang cukup menguntungkan. Eksportir Tanah Air, terutama dari sektor batu bara, minyak, gas dan CPO, panen besar dari booming harga komoditas.
Harga minyak mentah dunia tersungkur melawan resesi ekonomi yang diperkirakan akan memakan sepertiga negara di dunia. Para pelaku pasar pun khawatir permintaan akan menyusut.
Kabar baik terus berdatangan kepada pemilik emas. Terbaru, datang dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Rupiah sukses menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu kemarin, meski tipis saja 0,06% ke Rp 15.585/US$. Pada perdagangan Kamis (5/1/2023), rupiah punya peluang menguat lagi melihat indeks dolar AS yang turun 0,26% pada perdagangan Rabu, dan berlanjut 0,23% pagi ini.
Nilai tukar rupiah diproyeksikan masih belum akan 'bertenaga' pada 2023. Sebab, pergerakan rupiah sangat tergantung seberapa besar tekanan dari eksternal.
Harga emas terbang ke level tertinggi selama enam bulan terakhir. Ancaman resesi, kebijakan moneter yang lebih moderat, dan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif bagi sang logam mulia.
Harga minyak dunia jatuh 4% tertekan oleh data permintaan yang lemah dari China, prospek ekonomi yang suram dan dolar AS yang lebih kuat.
Rupiah melemah 0,16% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.595/US$ pada perdagangan Selasa kemarin. Dengan demikian, rupiah belum mampu menguat di tahun baru ini, sebab pada perdagangan pertama juga melemah tipis 0,03%.
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia telah melandai sepanjang tahun 2022 setelah sebelumnya sempat meroket pasca invasi Rusia ke Ukraina awal tahun lalu. Tahun ini sejumlah kondisi global diperkirakan akan mendikte pergerakan harga minyak, mulai dari pembukaan ekonomi China yang lebih luas hingga gejolak dan tekanan tinggi di sejumlah negara ekonomi terbesar utama dunia yang diperkirakan akan mengalami resesi tahun ini.
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali awal tahun 2023, kurs rupiah berhasil melibas dolar Amerika Serikat (AS) hingga pada pertengahan perdagangan Senin (02/01/2023), sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang di Asia.
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menjalani tahun berat pada 2022, emas diperkirakan bakal bersinar terang tahun ini. Sejumlah analis bahkan memberikan proyeksi ekstrem harga emas. Ada yang memproyeksi bisa terbang hingga US$ 4.000 per troy ons pada 2023, atau sekitar 120% dari level saat ini.
Jakarta, CNBC Indonesia - Senin (2/1) menjadi perdagangan pertama pada 2023. Kabar baik pun langsung datang dari dalam negeri yang bisa mendongkrak kinerja rupiah, setelah menutup 2022 di Rp 15.565/US$, melemah sekitar 8% melawan dolar Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Jumat (30/12/2022). Dengan demikian, rupiah berpeluang menutup tahun 2022 dengan penguatan, meski sepanjang tahun pelemahannya cukup tajam.
Harga minyak mentah dunia terperosok jelang akhir tahun karena prospek permintaan yang tidak pasti setelah banyak negara mempertimbangkan pembatasan pada pelancong dari China.
Nilai tukar rupiah melemah 0,26% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.700/US$ pada perdagangan Rabu kemarin. Menjelang pergantian tahun, rupiah kini berada di dekat level terlemah sepanjang 2022.
China mengalami lonjakan kasus baru Covid-19membuat para pelaku pasar khawatir akan diberlakukan kembali kebijakan pengetatan yang membuat permintaan minyak menyusut. Harga minyak dunia pun anjlok.
Rupiah menguat tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Rabu (28/12/2022). Meski demikian, sepinya perdagangan menjelang pergantian tahun bisa membuat rupiah bergerak liar seperti Selasa kemarin.
Harga minyak mentah dunia menguat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan ekspor minyak mentah ke negara-negara aliansi Barat selama lima bulan.
Pelonggaran kebijakan Covid-19 di China langsung mengerek harga emas ke level tertingginya dalam sepekan terakhir. Keputusan Rusia untuk melarang ekspor minyak mentah juga ikut andil membangkitkan harga emas.
Harga emas nyaris tidak bergerak setelah libur Hari Raya Natal dan menjelang libur Tahun baru. Pada perdagangan Selasa (26/12/2022), pukul 6:50 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.801,35 per troy ons, naik 0,21%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi pembiayaan utang hingga 14 Desember 2022 sebesar Rp 540,3 triliun atau turun 24,3% jika dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 713,8 triliun.
Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Senin (26/12/2022). Suasana libur menyelimuti pekan ini menjelang pergantian tahun, sehingga ada kemungkinan perdagangan akan sepi. Hal ini bisa memicu volatilitas tinggi di pasar finansial, termasuk rupiah.
Harga minyak dunia menguat 3% lebih pada perdagangan akhir pekan lalu setelah Rusia mengatakan dapat memangkas produksi minyak mentah sebagai tanggapan atas pembatasan harga G7 pada ekspor Rusia.
Pergerakan harga emas masih mengikuti pola historisnya yakni menguat menjelang libur Natal. Namun, penguatan pada tahun ini tidak sekencang pada tahun-tahun sebelumnya.
Rupiah sukses menguat tipis 0,1% melawan dolar Amerika (AS) ke Rp 15.580/US$ pada perdagangan Kamis kemarin setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan kebijakan moneternya.
Harga minyak mentah dunia merosot 1,5% pada perdagangan Kamis (22/12/2022) karena kekhawatiran akan menurunnya permintaan akibat badai salju di Amerika Serikat.
Harga emas bergerak volatile menjelang akhir pekan dan libur Natal. Pada perdagangan Kamis (22/12/2022), emas ditutup pada posisi US$ 1.792,57 per troy ons.
Harga minyak mentah dunia melesat pada perdagangan hari ini setelah data permintaan minyak Amerika Serikat yang lebih besar dari perkiraan. Namun, kenaikan tertahan oleh badai salju yang diperkirakan akan melanda perjalanan AS.
Rupiah sukses menguat 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin ke Rp 15.590/US$, dan berpeluang berlanjut pada perdagangan Kamis (22/12/2022). Sebab, sentimen pelaku pasar cukup bagus, terlihat dari penguatan bursa saham AS (Wall Street).
Harga emas nyaris tidak bergerak. Pada perdagangan Kamis (22/12/2022) pukul 06:12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.814,25 per troy ons, stagnan dibandingkan penutupan perdagangan Rabu yang turun 0,18%. Kendati melandai, harga emas masih berada di level psikologis US$ 1.800 per troy ons.
Rupiah melemah tipis 0,03% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.600/US$ Selasa kemarin. Sementara pada perdagangan Rabu (21/12/2022), rupiah memiliki peluang menguat melihat indeks dolar AS yang merosot 0,72% kemarin.
Harga minyak mentah dunia menguat di tengah sesi yang bergejolak karena prospek yang memburuk untuk badai musim dingin utama AS memicu kekhawatiran bahwa jutaan orang Amerika mungkin mengekang rencana perjalanan selama musim liburan.
Harga emas terbang setelah dolar Amerika Serikat (AS) terpuruk. Pada perdagangan Selasa (20/12/2022), emas ditutup pada posisi US$ 1.817,41 per troy ons. Harganya terbang 1,7%. Penguatan tersebut juga membawa emas kembali ke atas level psikologis US$ 1.800 per troy ons.
Rupiah berakhir stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 15.595/US$ pada perdagangan awal pekan kemarin. Pada perdagangan Selasa (20/12/2022), perhatian tertuju ke China, di mana bank sentral (People's Bank of China/PBoC) akan mengumumkan suku bunga.
Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Senin (19/12/2022). China yang merupakan salah satu konsumen terbesar, membuat harga minyak mentah kembali naik. China diperkirakan akan kembali mengalami lonjakan kenaikan kasus Covid-19. Tetapi, pemerintahnya yang berjanji untuk mendorong perekonomian memberikan dampak yang positif ke harga minyak mentah.
Kembali mengganasnya kasus Covid-19 di China membuat pelaku pasar emas khawatir. Emas pun melandai dalam dua hari beruntun. Pada perdagangan Selasa (20/12/2022) pukul 06:10 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.786,87 per troy ons, nyaris stagnan dibandingkan penutupan perdagangan awal Senin yang melemah melemah 0,27%.Harga emas juga sudah anjlok 1,3% secara point to point dalam sepekan. Harga emas masih menguat 2,82% sementara dalam setahun melandai 0,01%.
Argentina memastikan diri menjadi juara Piala Dunia FIFA 2022. Kepastian itu didapat usai Argentina menaklukkan Prancis melalui adu penalti 4-2 (3-3) di Stadion Lusail, Qatar, Senin (19/12/2022) dini hari WIB.
Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan awal pekan hari ini di tengah kekhawatiran resesi global tahun depan.
Rupiah membuka perdagangan dengan melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (19/12/2022). Pasar kini menanti Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan kebijakan moneter pekan ini.
Harga emas sempat anjlok pada pekan lalu tetapi mulai bangkit kembali. Kenaikan harga emas menjelang Hari raya Natal dan Tahun Baru didukung data historisnya. Dalam 10 tahun terakhir, harga emas hampir selalu menguat menjelang libur Hari Raya Natal.
Kamis kemarin beberapa bank sentral utama dunia mengumumkan kenaikan suku bunga lagi, bahkan dengan tegas mengindikasikan akan terus berlanjut hingga tahun depan. Resesi pun semakin tak terelakkan, semakin tinggi suku bunga maka risiko kontraksi ekonomi beruntun semakin besar.
Harga minyak mentah dunia terperosok 2% pada perdagangan kemarin (15/12/2022) karena kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral global menimbulkan kekhawatiran tentang prospek permintaan bahan bakar.
Harga emas langsung terkapar setelah bank sentral negara maju ramai-ramai menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps). Pada perdagangan Kamis (15/12/2022), emas ditutup pada posisi US$ 1.766,89 per troy ons. Harganya ambruk 2,23% sehari. Pelemahan tersebut adalah yang terbesar kedua setelah pada 16 Juni 2022 di mana emas ambruk 2,8%.
Rupiah sukses menguat 0,42% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.595/US$ Rabu kemarin. Penguatan tersebut berpeluang berlanjut pada perdagangan Kamis (15/12/2022) meski bank sentral AS (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Harga minyak mentah dunia mencatatkan kenaikan tiga hari beruntun didorong oleh optimisme permintaan pada 2023. Pada perdagangan Rabu (14/12/2022) minyak mentah Brent naik 2,4% menjadi US$82,7 per barel. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$77,28 per barel, naik 2%. Melihat ke tahun 2023, OPEC berekspektasi permintaan minyak akan tumbuh sebesar 2,25 juta barel per hari (bpd) selama tahun depan menjadi 101,8 juta bpd, dengan potensi kenaikan dari China, importir utama dunia
Harga emas menguat tipis setelah melemah karena pelaku pasar terkejut dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Pada perdagangan Kamis (15/12/2022) pukul 06: 30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.808,12 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,05%. Emas menguat setelah pada penutupan perdagangan semalam, Rabu (14/12/2022), melemah 0,17% ke posisi US$ 1.807,27 per troy ons.
Nilai tukar rupiah melemah dua hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) dalam dua hari terakhir. Namun, pada perdagangan Rabu (14/12/2022) ada peluang rupiah akan menguat tajam, sebab inflasi di AS turun tajam. Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) di Amerika Serikat tumbuh 7,1% year-on-year (yoy) pada November, jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya 7,7% (yoy). Bahkan, rilis tersebut lebih rendah dari hasil polling Reuters terhadap para ekonom yang memperkirakan 7,3%.
Harga minyak mentah dunia melejit pada perdagangan Selasa (13/12/2022) karena investor membeli aset berisiko setelah data AS menunjukkan perlambatan inflasi. Pasar juga didukung oleh kekhawatiran tentang gangguan pasokan, termasuk penutupan yang sedang berlangsung dari pipa minyak mentah Keystone Kanada ke Amerika Serikat setelah kebocoran besar minggu lalu.
Harga emas terbang ke level tertingginya dalam enam bulan terakhir setelah inflasi Amerika Serikat (AS) melandai pada November 2022. Pada perdagangan Selasa (13/12/2022), harga emas melesat 1,6% ke posisi 1.810,29 per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 26 Juni 2022 atau tertinggi dalam enam bulan lebih. Harga emas menguat 1,3% secara point to point dalam sepekan.
Nilai tukar rupiah melemah 0,28% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.625/US$ pada perdagangan awal pekan kemarin. Tekanan bagi rupiah masih cukup besar menjelang pengumuman suku bunga bank sentral AS (The Fed) Kamis dini hari waktu Indonesia, sehingga ada risiko kembali melemah pada perdagangan Selasa (13/12/2022).
Harga minyak mentah dunia bangkit 1% pada perdagangan kemarin setelah mengalami pekan yang buruk. Pada perdagangan Senin (12/12/2022) minyak Brent tercatat US$77,99 per barel, naik 1,89%, sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate melejit 3% ke US$73,17 per barel. Pada pekan kemarin harga minyak terpuruk drop lebih dari 10% dan mencapai harga terendah dalam setahun.
Bank sentral di seluruh dunia terus menumpuk cadangan emasnya di tengah kencangnya ancaman resesi global. Cadangan emas milik bank sentral bahkan kini menembus 36.782 ton. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi sejak November 1974 atau 48 tahun terakhir.