Penurunan harga minyak mentah pada perdagangan Jumat (27/9), yang dipicu oleh prospek peningkatan produksi minyak dari Arab Saudi.
Harga Brent turun 0,49% menjadi US$ 71,25 per barel, sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 0,55% menjadi US$ 67,3 per barel.
Arab Saudi dikabarkan oleh Financial Times sedang bersiap meningkatkan produksi dan meninggalkan target harga tidak resmi sebesar US$ 100 per barel. OPEC+ juga berencana melanjutkan peningkatan produksi pada Desember mendatang. Analis senior untuk Price Futures Group, Phil Flynn, dan analis PVM, Tamas Varga, memberikan komentar mereka terkait situasi ini.
Selain itu, PBB mengumumkan bahwa delegasi dari timur dan barat Libya telah menyetujui proses penunjukan gubernur bank sentral, yang dapat membantu menyelesaikan krisis pendapatan minyak di negara tersebut.
Ekspor minyak mentah Libya rata-rata sekitar 400.000 bph pada bulan ini, turun dari lebih dari 1 juta bph pada Agustus lalu. Berita tentang paket stimulus baru China membatasi kerugian minyak lebih lanjut.
Pemerintah China berjanji untuk menggunakan "pengeluaran fiskal yang diperlukan" untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 5%.
Bagikan Berita Ini