• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Harga Emas Terbang Tapi Pemilik Emas Tidak Bisa Tidur Tenang

Harga emas melonjak drastis menjelang pengumuman kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang membaik juga membuat sang logam mulia melesat.
Pada perdagangan Selasa (25/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.964,58 per troy ons. Harganya terbang 0,52%.
Penguatan kemarin memutus tren negatif emas yang melemah pada empat hari perdagangan sebelumnya.

Kenaikan di atas 0,5% jarang sekali dialami emas pada bulan ini. Sebelumnya, hanya tiga kali emas mampu menguat di atas 0,5% pada Juli 2023 yakni pada 7,12, dan 18 Juli. Selebihnya, emas bergerak dalam rentang penguatan atau pelemahan sangat kecil.
Harga emas masih menguat pada hari ini. Pada perdagangan Rabu (26/7/2023) pukul 06:34 WIB, emas spot ada di posisi US$ 1.965,54 per troy ons atau menguat 0,05%.
 

Kenaikan emas ditopang oleh ekspektasi pasar mengenai kebijakan The Fed juga outlook ekonomi global.

Pelaku pasar juga tengah menunggu keputusan The Fed. The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu hari ini (25-26 Juli). Keputusan FOMC akan diumumkan pada hari ini waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 98,9% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5% pada bulan ini.
Namun, pelaku pasar berekspektasi jika kenaikan suku bunga pada Juli akan menjadi yang terakhir pada tahun ini.
Pasalnya, inflasi AS sudah jauh melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni tahun ini, dari 9,1% (yoy) pada Juni tahun lalu.

"Emas kemungkinan akan bergerak pada level yang sekarang sebelum keputusan The Fed. Ada optimism jika The Fed akan mengakhiri kenaikan suku bunga dan ini akan berdampak positif ke emas," tutur analis OANDA, Edward Moya, dikutip dari Reuters.

Emas akan sangat diuntungkan jika The Fed melunak. Pelonggaran The Fed membuat dolar AS melemah sehingga meringankan calon pembeli emas. Permintaan emas diharapkan naik.
Indeks dolar kemarin ada di angka 101, 45 atau posisi terlemahnya sejak 7 Juli 2023.
Pelaku pasar akan mencermati pidato Chairman The Fed Jerome Powell. Jika Powell mengisyaratkan kenaikan lagi ke depan maka ittu akan jadi kabar buruk bagi emas," imbuh Moya.

Harga emas juga terdongkrak oleh outlook ekonomi global Dana Moneter Internasional (IMF) serta rencana stimulus ekonomi China.

IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3% pada 2023, dari 2,8% pada proyeksi April.
Forecast yang lebih baik ini menunjukkan optimism jika pemulihan ekonomi bisa berlangsung lebih cepat.

Dengan ekonomi yang lebih baik maka konsumsi emas diharapkan meningkat.
Pelaku emas juga masih menunggu rencana stimulus ekonomi China. Beijing tengah mematangkan program stimulus ekonomi. Stimulus akan berfokus kepada upaya peningkatan konsumsi masyarakat.

China adalah konsumen terbesar emas sehingga stimulus tersebut diharapkan bisa menambah daya dongkrak harga emas.
"Stimulus China tentu akan sangat positif bagi permintaan ritel emas masyarakat China. Ini tentu kabar baik," tutur Peter Fertig, analis dari Quantitative Commodity Research, kepada Reuters.

sumber:CNBC Indonesia

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?