• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Harga Minyak Stabil Usai Kenaikan Tipis Sehari Sebelumnya

Harga minyak mentah acuan West Texas Intermediate (WTI) bergerak stabil pada Kamis siang, diperdagangkan di kisaran US$ 58,76 per barel pada pukul 13.10 WIB. Pergerakan ini terjadi setelah kenaikan tipis sehari sebelumnya. Analis memperkirakan harga minyak berpotensi menguat menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi telah berkomitmen menghentikan pembelian minyak dari Rusia, seperti dikutip Reuters.

Dalam acara di Gedung Putih, Trump menyampaikan, “Saya tidak senang India membeli minyak Rusia, dan Modi meyakinkan saya bahwa mereka akan berhenti membelinya.” Trump sebelumnya telah mengkritik impor minyak Rusia oleh India dan menerapkan tarif pada ekspor India ke AS sebagai tekanan agar New Delhi menghentikan transaksi energi dengan Moskow.

Trump juga menambahkan bahwa pemerintah AS akan mendesak Tiongkok untuk membatasi impor minyak dari Rusia. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi pendapatan energi Moskow dan mendorong Rusia menuju kesepakatan damai terkait perang di Ukraina.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato di Washington mengenai harapan pemerintahan Trump agar Jepang turut menghentikan impor energi Rusia.

Dalam laporan Reuters lainnya, Inggris mengumumkan sanksi tambahan terhadap dua raksasa minyak Rusia, yaitu Lukoil dan Rosneft, serta 44 kapal tanker dari armada bayangan. Tujuannya adalah memperketat pembatasan sektor energi Rusia dan menekan pendapatan Kremlin. Sanksi tersebut mencakup pembekuan aset, larangan bagi direktur, pembatasan transportasi, serta larangan layanan trust di bawah hukum sanksi Rusia yang diterapkan Inggris.

Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves dalam kunjungannya ke AS mengatakan, “Kami memberlakukan sanksi yang ditargetkan terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, Lukoil dan Rosneft.” Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Inggris akan meningkatkan tekanan terhadap negara-negara pihak ketiga, termasuk India dan Tiongkok, yang masih memfasilitasi pengiriman minyak Rusia ke pasar internasional.

sumber : fxstreet

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?