• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Serangan Israel ke Hamas di Qatar Dongkrak Harga Minyak Dunia

Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan di sekitar US$ 63,20 per barel pada perdagangan Rabu (10/9/2025) pukul 14.10 WIB. WTI melanjutkan reli setelah meningkatnya kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah bisa meluas usai Israel melancarkan serangan di Doha, Qatar, yang menargetkan para pemimpin Hamas.

Bloomberg melaporkan pada Selasa malam bahwa serangan tersebut menuai kecaman keras dari Qatar, yang menilai tindakan Israel melanggar hukum internasional dan berpotensi memperburuk ketegangan di kawasan yang menyumbang hampir sepertiga pasokan minyak global. Ancaman pelebaran konflik inilah yang mendorong harga minyak lebih tinggi.

Dari sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump menilai langkah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak sejalan dengan kepentingan Israel maupun Amerika. Trump juga mengungkapkan telah meminta Uni Eropa (UE) untuk memberlakukan tarif 100% pada barang-barang asal Tiongkok dan India, sebagai strategi tambahan untuk menekan Rusia.

Menurut analis LSEG, langkah tersebut bisa mengganggu ekspor minyak Rusia, yang pada akhirnya memperketat pasokan global dan menjadi faktor bullish bagi harga minyak.

Sementara itu, data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS naik 1,25 juta barel dalam sepekan yang berakhir 29 Agustus, lebih besar dari kenaikan 622.000 barel pada pekan sebelumnya. Sejauh tahun ini, persediaan minyak mentah AS tercatat meningkat 8,7 juta barel.

Kini pelaku pasar menunggu rilis laporan resmi stok minyak dari Energy Information Administration (EIA) pada Rabu malam waktu setempat, serta data inflasi Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk Agustus. Jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan, dolar AS berpotensi menguat dan menekan harga minyak yang berdenominasi USD.

 

sumber: fxstreet

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?