• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Rupiah Gembira Karena Ekonomi AS Makin Sulit

Setelah data lapangan kerja AS memperlihatkan hasil yang jauh dibawah ekspektasi pasar, posisi Rupiah menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (AS)

Dari data Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,26% terhadap dolar AS di angka Rp15.215/US$ pada hari Rabu (30/8/2023). Penguatan Rupiah ini menjadi posisi yang memperpanjang tren apresiasi sejak senin pekan ini. Serta menjadi yang terkuat sejak 11 Agustus atau 13 hari perdagangan terakhir.

Data pasar tenaga kerja AS menjadi salah satu penyebab rupiah menguat hari ini. Job Opening Labor Turnover Summary (JOLTS) dilaporkan AS turun lebih buruk dibandingkan ekspektasi pasar.  

Jumlah lapangan pekerjaan baru JOLTS turun 338.000 menjadi 8,83 juta pada Juli 2023. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 9,47 juta.
Penurunan pada Juli juga memperpanjang tren negatif karena JOLTS opening kini sudah turun menjadi tiga bulan beruntun. 

Pembukaan jumlah tenaga kerja yang berkurang bisa menjadi sinyal jika pasar tenaga kerja AS mulai melunak dan ekonomi AS melambat, sehingga ada harapan inflasi melandai dan  bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) melunak. Hal tersebut akan memperkuat Rupiah karena jika The Fed melunak makan dolar AS  akan berpotensi dilepas olehpara investor sehingga nilainya akan melemah.


sumber data:CNBC Indonesia

 

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?