Rupiah menguat atas dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see pasar atas Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dan sentiment dari AS
Dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,32% terhadap dolar AS di angka Rp15.240/US$ pada hari Kamis (24/8/2023). Hal ini melanjutkan tren penguatan rupiah yang telah terjadi sejak 22 Agustus 2023 atau menguat tiga hari beruntun.
Saat ini investor masih menungu keputusan suku bunga BI yang akan diumumkan nanti siang. Kemungkinan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% di bulan ini, sebagai bentuk penjagaan nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral RI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.
Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari tahun ini. BI mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.
Selain hal tersebut, pengaruh eksternal juga perlu diwaspadai, mengingat akhir pekan ini akan diselenggarakan Simposium Jackson Hole di Wyoming, tempat para gubernur Bank Sentral AS The Federal Resereve (The Fed)
untuk memberikan pandangan terbarunya tentang apakah diperlukan lebih banyak pengetatan kebijakan untuk menurunkan inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi yang kuat atau mulai mempertimbangkan untuk mempertahankan suku bunga.
sumber data:CNBC Indonesia
Bagikan Berita Ini