Walaupun revisi aturan Data Hasil Ekspor (DHE) dinerlakukan. Tekanan eksternal masih terus menekan laju pergerakan mata uang rupiah.
Dari data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan kemarin, Selasa (1/8/2023) di posisi Rp 15,110/US$, melemah 0,23% secara harian. Posisi penutupan tersebut adalah yang terendah sejak 11 Juli atau dalam 15 hari terakhir.
Melemahnya Rupiah sejalan dengan data aktivitas manufaktur (PMI Manufaktur) AS bulan Juli yang akan dirilis pekan ini. Tetapi, data PMI AS terakhir masih menunjukkan kontraksi.
Secara Teknikal, dalam rasio waktu per jam, rupiah bergerak kembali ke batas atas round number Rp15.100/US$, yang menunjukkan pergerakan melemah.
Walaupun demikian, jika ada pelemahan lanjutan maka perlu diantisipasi dengan melihat resistance terdekat di posisi Rp15.160/US$ yang didapat dari horizontal line berdasar pada candle 11 Juli 2023.
SUMBER : CNBC INDONESIA
Bagikan Berita Ini