Harga minyak turun tipis pada pembukaan perdagangan Rabu (14/6/2023) setelah kenaikan tak terduga stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah WTI melemah hingga 0,10% ke posisi US$69,35 per barel sementara harga minyak mentah brent juga dibuka melemah hingga 0,32% ke posisi US$74,05 per barel.
Pada perdagangan Selasa (13/6/2023), minyak WTI ditutup menguat 3,43% ke posisi US$69,42 per barel sementara minyak brent juga menguat 3,41% ke posisi US$74,29 per barel.
Harga minyak kembali terkoreksi tipis pada perdagangan Rabu setelah data industri menunjukkan kenaikan yang tak terduga dalam data stok minyak mentah AS, menandakan lemahnya permintaan ke pasar yang mengkhawatirkan mengenai resesi dan data ekonomi China yang mengecewakan.
Minyak naik pada perdagangan Selasa
PILIHAN REDAKSI |
hingga 3% di tengah harapan meningkatnya permintaan bahan bakar setelah bank sentral China menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek. Harga minyak turun 4% pada hari Senin di tengah kekhawatiran tentang ekonomi China setelah data ekonomi yang mengecewakan di minggu lalu.
Stok minyak mentah AS naik sekitar 1 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Juni, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa, bertentangan dengan perkiraan rata-rata penurunan 510.000 juta barel menurut analis yang disurvei oleh Reuters.
Data pemerintah tentang stok akan dirilis hari ini.
Pelaku pasar juga mengamati rapat Federal Reserve, yang belum menentukan kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat dolar, membuat komoditas dalam mata uang AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan membebani harga.
Dengan inflasi yang masih terlalu panas, tetapi ketidakpastian masih menghantui tentang prospek ekonomi dan efek yang tertinggal dari 10 kenaikan suku bunga sejak Maret 2022. Jeda dari kenaikan harga minyak tampaknya akan terjadi saat pertemuan FOMC yang akan segera menetapkan suku bunga.
Ekonom mengharapkan Bank of Canada untuk menaikkan suku bunga lagi pada bulan Juli menjadi 5,00% setelah kenaikan mengejutkan 25 basis poin minggu lalu.
Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase lagi pada hari Kamis untuk menjinakkan inflasi yang masih membandel. Namun Bank of Japan, yang akan mengumumkan rencananya pada hari Jumat, diperkirakan akan mempertahankan kebijakan ultra longgar.
Sementara itu, OPEC+ telah memberi Rusia basis produksi minyak yang sedikit lebih tinggi, yang berarti Rusia dapat memproduksi lebih banyak di bawah kuota terbaru daripada yang disepakati sebelumnya.
SUMBER : CNBC INDONESIA
Bagikan Berita Ini