• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Ajaib! Banyak Sentimen Negatif, Rupiah Malah Menguat Tajam

Awal perdagangan Juni 2023 setelah libur panjang akhirnya rupiah dibuka menguat 0,77% menjadi Rp14.870/US$. Penguatan tajam terjadi meski banyak sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.

Kondisi manufaktur RI yang masih ekspansif terlihat dari data PMI Manufaktur oleh S&P Global per Mei 2023 yang berada di 50,3. Namun, angka tersebut turun jauh dari sebelumnya 52,7 dan nyaris mencapai 50 yang merupakan batas antara ekspansi dan kontraksi. Hari ini (5/6/2023) dari sisi domestik, pelaku pasar juga masih menanti data inflasi yang diperkirakan bisa melandai ke 4,22% dibandingkan bulan sebelumnya di 4,33% secara tahunan

Sementara untuk inflasi inti hingga Mei 2023 diperkirakan akan melandai ke 2,8% secara tahunan, masih akan berada dalam target BI di rentang 3% +/- 1%.

Bank Indonesia (BI) meyakini stabilisasi rupiah masih akan terjaga berkat surplus transaksi berjalan dan ekspor yang kuat. Selain itu, aliran dana dari asing masih akan berlanjut sejalan dengan prospek ekonomi yang masih tumbuh positif dengan inflasi yang rendah dan prospek imbal hasil yang menarik.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Mei 2023, Perry Wajiyo selaku Gubernur BI menyampaikan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 masih akan tumbuh dalam rentang 4,5% - 5,3%.

Kendati begitu, dari sisi global masih ada beberapa hal yang membebani rupiah seperti kondisi manufaktur China yang semakin lesu nampak dari data Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur oleh NBS pada periode Mei 2023 di angka 48,8, nilai ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di 49,2 dan perkiraan pasar di 49,4.

Selain itu, data terbaru pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) per Mei 2023 tidak terduga ada 339.000 pekerjaan yang tercatat, tidak sesuai perkiraan yang proyeksi nya bisa turun ke 190.000. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih ketat membuat inflasi akan sulit turun.

Kondisi pasar tenaga kerja yang ketat membuat pelaku pasar memperkirakan pertimbangan the Fed dalam menaikkan suku bunga potensi meningkat pada rapat FOMC pertengahan Juni mendatang.

SUMBER: CNBC Indonesia

 

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?