Harga minyak kompak bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan pagi hari ini, didorong meningkatknya ketegangan geopolitik dan data ekonomi yang positif.
Dikutip dari CNBC, pada pembukaan perdagangan hari ini Rabu (31/1), harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,03% di posisi US$77,84 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka lebih tinggi atau naik 0,22% di posisi US$82,62.
Pada perdagangan Selasa (30/1), harga minyak mentah WTI ditutup melesat 1,35% di posisi US$77,82 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent terapresiasi 0,05% ke posisi US$82,44 per barel.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah menaikkan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi global dan juga menaikkan prospeknya terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok karena inflasi yang terkendali lebih cepat dari perkiraan.
IMF memperkirakan pertumbuhan global pada tahun 2024 sebesar 3,1%, meningkat dua persepuluh poin persentase dari perkiraan bulan Oktober, dan pada tahun 2025 akan tetap pada angka 3,2%. Rata-rata historis dari tahun 2000 hingga 2019 adalah 3,8%.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk menghukum milisi yang didukung Iran tanpa memprovokasi perang skala besar dan telah memutuskan bagaimana menanggapi serangan pesawat tak berawak tersebut.
"Kenaikan terbaru mungkin didorong oleh beberapa pelaku pasar yang menambahkan beberapa posisi setelah Presiden AS Biden memutuskan bagaimana harus bereaksi," ujar Giovanni Staunovo, analis di UBS, dilansir dari Reuters.
Dari sisi pasokan, Amerika Serikat mulai menerapkan kembali sanksi terhadap Venezuela minggu ini setelah pengadilan tinggi negara tersebut menguatkan perintah yang menghalangi pencalonan kandidat oposisi utama dalam pemilihan presiden akhir tahun ini.
Bagikan Berita Ini