Rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang dapat diatribusikan kepada sikap "wait and see" para pelaku pasar terkait data inflasi Indonesia, sekaligus mengacu pada apresiasi terbaru indeks dolar AS (DXY).
Dikutip dari CNBC, Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah di angka Rp15.410/US$ atau terdepresiasi 0,1%. Hal ini berbanding terbalik dari penguatan yang terjadi pada penutupan perdagangan Jumat (29/12/2023) sebesar 0,13%.
Penguatan DXY selama dua hari terakhir Desember 2023 mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini, dengan kelanjutan penguatan pada awal perdagangan 2 Januari 2024.
Bagikan Berita Ini