• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Setelah Sempat Labil, Emas Melambung ke Atas

Meski sempat bergerak labil di hari sebelumnya, emas melesat pada Kamis (14/12) bergerak naik 0,23% di posisi US$ 2030,97 per troy ons. Hal ini dimungkinkan karena karena sinyal The Federal Reverse (The Fed) akan menurunkan suku bunga tahun depan.

Dikutip dari CNBC, pelaku pasar sekarang memperkirakan kemungkinan hampir 60% penurunan suku bunga AS terjadi pada bulan Maret 2024, menurut alat CME Fedwatch.

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan tanpa imbal hasil.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan inflasi telah mereda tanpa peningkatan pengangguran yang signifikan dan dampak pengetatan secara penuh kemungkinan belum terasa.

Data menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga tidak berubah pada bulan November, mengindikasikan inflasi di tingkat pabrik terus mereda.

Selain itu, harga emas juga dapat dipengaruhi oleh pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris pada hari Kamis pekan ini.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat.

Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

 

Source : CNBC

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?