Pada perdagangan Senin (4/12), harga minyak mentah ditutup turun di level 1,39% di posisi US$73,04 per barel. Harga minyak turun diduga kekhawatiran terhadap penurunan permintaan dan berlanjutnya ketidakpastian mengenai kedalaman dan durasi pengurangan pasokan OPEC+.
Dikutip dari CNBC, "Pasar telah memutuskan (rencana produksi OPEC+) tidak akan berdampak besar. Ini lebih bersifat gaya daripada substansi," ujar Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan dalam wawancara yang disiarkan televisi dengan Bloomberg pada hari Senin bahwa ia memperkirakan OPEC dan sekutunya akan melakukan pengurangan produksi minyak mentah sebesar 2,2 juta yang diumumkan pekan lalu.
Pada pekan lalu OPEC+ mengumumkan pengurangan produksi yang bersifat sukarela, sehingga menimbulkan keraguan apakah produsen akan menerapkannya sepenuhnya atau tidak. Investor juga tidak yakin mengenai bagaimana pemotongan tersebut akan diukur.
Di tempat lain, negara-negara Barat telah meningkatkan upaya untuk menerapkan batasan harga sebesar US$60 per barel pada pengiriman minyak Rusia melalui laut yang diberlakukan untuk menghukum Moskow atas perangnya di Ukraina.
Washington pada hari Jumat memberlakukan sanksi tambahan terhadap tiga entitas dan tiga kapal tanker minyak.
Source : CNBC
Bagikan Berita Ini