Harga minyak melemah pada perdagangan Rabu (01/11) karena kekhawatiran pasar berkurang terhadap potensi gangguan pasokan akibat konflik Timur Tengah dan data menunjukkan peningkatan produksi dari OPEC dan Amerika Serikat. Minyakl dibuka melemah 0,22% ke posisi US$85,38 per barel.
Dikutip dari CNBC, produksi minyak mentah OPEC naik 180.000 barel per hari (bpd) pada bulan Oktober, menurut survei Reuters, terutama didorong oleh Nigeria dan Angola. Produksi lapangan minyak mentah AS juga naik ke rekor bulanan baru pada bulan Agustus sebesar 13,05 juta barel per hari, menurut data Badan Informasi Energi (EIA).
Data aktivitas manufaktur dan non-manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan di China memicu kekhawatiran akan melambatnya permintaan bahan bakar dari konsumen minyak nomor dua di dunia tersebut.
Pertumbuhan ekonomi global yang lambat akan membuat harga minyak mentah berada di bawah US$90 per barel pada tahun ini dan tahun depan, kecuali konflik Israel-Hamas menarik lebih banyak negara di Timur Tengah dan memperburuk ketatnya pasokan. Dengan demikian investor akan tetap mewaspadai potensi negara lain ikut serta dalam konflik tersebut.
Sejauh ini perkembangan kondisi Timur Tengah belum berdampak kepada minyak, seiring dengan semakin intensifnya invasi darat, meski keterlibatan Iran meningkat.
Source : CNBC
Bagikan Berita Ini