• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Imbas Data Inflasi AS, Rupiah Sempat Menguat?

Pagi ini Kamis (14/9/2023) rupiah dibuka menguat tipis 0,03% terhadap dolar AS di angka Rp15.360/US$. Rupiah menguat terhadap dolar AS setelah rilis data inflasi AS dan ekspektasi pasar untuk menahan suku bunga AS.

Bursa Wall Street semalam yang mayoritas menguat membuktikan jika pelaku pasar AS sudah priced in dengan data inflasi yang naik tajam. Bursa AS yang tidak bergejolak diharapkan bisa menular ke pasar saham Tanah Air.

Namun, rupiah diperkirakan tetap akan mengalami tekanan karena ada risiko capital outflow. Dengan inflasi AS yang masih naik maka harapan adanya pelonggaran kebijakan suku bunga di AS semakin memudar. Kondisi ini akan membuat dolar AS semakin dicari dan menguat tajam. Sebaliknya, investor akan melepas rupiah sehingga melemah.

Nilai inflasi yang masih naik akan menjadi pertimbangan cukup kuat bagi the Fed untuk melanjutkan kebijakan ketatnya. Kendati begitu, pemikiran pelaku pasar juga sepertinya mulai berubah lebih forward looking dari yang sebelumnya seberapa besar kenaikan suku bunga menjadi seberapa lama bank sentral AS akan memberikan jeda.

Kendati begitu, sudah kita ketahui Bersama bahwa fakta membuktikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS setiap September sejak 2013 hampir selalu mengalami pelemahan. Sejak 2013 hingga 2023, kemerosotan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir selalu terjadi yakni sebanyak 10 kali. Sedangkan penguatan rupiah hanya terjadi satu kali yakni pada 2016 sebesar 1,67% dengan basis rupiah. Akankah fakta ini tetap berlanjut atau berganti seperti di 2016?


Source : CNBC Reuters

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?