Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan di kisaran US$ 61,24 per barel pada Jumat pukul 13.20 WIB. Harga WTI melemah seiring meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Saat ini, pelaku pasar memantau dengan seksama durasi penutupan pemerintahan federal AS yang masih berlangsung.
Menurut laporan Bloomberg pada Kamis malam, Israel telah mulai menerapkan gencatan senjata di Gaza setelah mencapai kesepakatan dengan Hamas terkait pembebasan seluruh sandera yang ditahan. Kesepakatan tersebut mencakup penghentian serangan di Gaza, penarikan sebagian pasukan Israel, serta pembebasan sandera oleh Hamas dengan imbalan pelepasan ratusan tahanan. Meredanya ketegangan di wilayah yang menyumbang sekitar sepertiga pasokan minyak dunia ini membuat harga WTI turun.
Sementara itu, penutupan pemerintahan AS telah memasuki hari ke-10 setelah Senat AS gagal menyetujui rancangan anggaran untuk membuka kembali pemerintahan. Presiden Donald Trump menyatakan pada Kamis bahwa pemerintahannya berencana memanfaatkan situasi ini untuk memangkas sejumlah program pemerintah yang populer di kalangan Demokrat. Penutupan yang berkepanjangan dikhawatirkan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan menekan permintaan minyak.
Namun, di sisi lain, harga WTI masih mendapat dukungan dari kekhawatiran terhadap perang yang berlanjut di Ukraina, yang berpotensi memicu tambahan sanksi terhadap ekspor energi Rusia dan memperketat pasokan minyak global. Investor menilai bahwa lambatnya kemajuan dalam pembicaraan damai Ukraina menjadi sinyal bahwa sanksi terhadap Rusia kemungkinan masih akan berlanjut dalam waktu dekat.
sumber : fxstreet
Bagikan Berita Ini