Menurut laporan dari World Gold Council (WGC), pembelian emas sebagai aset safe haven secara pribadi telah meningkat drastis menjadi 329 ton dalam tiga bulan hingga Juni. Angka ini hampir lima kali lipat dari kuartal sebelumnya, dan telah mendorong peningkatan permintaan emas menjadi 1.258 ton pada kuartal tersebut. Ini juga merupakan jumlah tertinggi dalam periode April hingga Juni sejak pencatatan emas dimulai pada tahun 2000. Secara tahunan, jumlah ini naik 4% dari tahun sebelumnya.
Harga emas mencapai rekor tertinggi US$ 2.483,60 per troy ounce awal bulan ini, didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga dan ketidakpastian hasil pemilihan presiden AS. John Reade, kepala strategi pasar di WGC, mengatakan bahwa keluarga kaya AS adalah salah satu kelompok utama yang memborong emas batangan karena kekhawatiran tentang defisit fiskal yang tidak terkendali.
Investor merasa khawatir tentang tingkat utang federal AS yang membengkak, terutama jika Donald Trump dari Partai Republik menang pada bulan November. Sementara itu, pembelian emas secara over-the-counter telah menjadi faktor penting di pasar emas, meskipun transaksinya sulit dilacak. Reade juga mengungkapkan adanya aktivitas yang kuat dari orang-orang kaya di Asia dan Turki.
Pembelian bersih bank sentral, yang telah membantu mendorong harga emas hingga sepertiga sejak awal tahun 2022, mencapai 483 ton. Ini menjadi rekor tertinggi untuk paruh pertama tahun ini. Namun, ini termasuk dalam penurunan 39% antara kuartal pertama dan kedua. Di sisi lain, konsumen dan investor Tiongkok yang mendorong lonjakan emas pada paruh pertama tahun ini, mulai memperlambat pembelian mereka setelah Bank Rakyat Tiongkok menghentikan pembelian pada bulan Mei.
Bagikan Berita Ini