Nilai emas mengalami penurunan dalam transaksi pasar Asia pada hari Selasa, memperbesar kerugian yang terjadi hari sebelumnya akibat meredanya kecemasan terkait ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang berdampak pada penurunan permintaan emas sebagai aset lindung nilai.
Situasi perdagangan ini juga membuat emas menjadi lebih rentan terhadap penguatan dolar yang baru-baru ini terjadi, sementara prospek peningkatan suku bunga Amerika Serikat dalam jangka waktu yang lebih panjang menambah tekanan pada harga emas batangan.
Emas mengalami penurunan sebesar 0,9% menjadi $ 2.305,14 per ons, sementara kontrak berjangka emas yang akan berakhir pada bulan Juni mengalami penurunan sebesar 1,1% menjadi $ 2.319,70 per ons pada pukul 00:45 WIB (04:45 GMT). Harga spot saat ini diperdagangkan jauh di bawah rekor tertinggi sekitar $2.430 per ons yang dicapai pada awal April.
Penurunan ketegangan di Timur Tengah dan prospek suku bunga memberikan tekanan pada harga emas.
Harapan yang tumbuh bahwa konflik antara Iran dan Israel tidak akan berlanjut membuat para pedagang mulai mempertimbangkan premi risiko dari harga komoditas.
Emas telah menjadi penerima manfaat utama dari peningkatan permintaan aset lindung nilai selama dua minggu terakhir, setelah Iran dan Israel melakukan serangan terhadap satu sama lain. Namun, setelah serangan terbaru Israel terhadap Iran, laporan-laporan menunjukkan bahwa Teheran tidak melakukan pembalasan langsung.
Potensi de-eskalasi ini mengurangi permintaan aset lindung nilai untuk emas.
Penurunan permintaan aset lindung nilai juga membuat emas menjadi lebih rentan terhadap prospek suku bunga Amerika Serikat yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang, terutama setelah sinyal hawkish dari Federal Reserve dan pembacaan inflasi yang tetap tinggi selama dua minggu terakhir.
Suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas.
Bagikan Berita Ini