Minyak : ‘Profit Taking’ Mendekati FOMC
Minyak mengalami kenaikan selama tiga minggu berturut-turut. Produksi minyak AS diperkirakan akan turun menjadi 9,393 juta barel per hari (bph) pada Oktober, level terendah sejak Mei 2023.
Mendekati momen FOMC, harga mengalami profit taking pada hari Selasa (19/09) setelah sempat naik ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir, pasalnya pengurangan pasokan terbaru ini yang lebih besar dari perkiraan oleh Arab Saudi dan Rusia mengisyaratkan pasar minyak yang jauh lebih ketat di sisa tahun ini, dikutip dari investing.com.
Dibuka di level perdaganga $90.61 pada Rabu (20/09/23), analis masih memperkirakan harga minyak akan diperdagangkan di range $90 hingga $100 per barel hingga akhir tahun ini.
Dikutip dari CNBC, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bungan pada akhir rapat dua hari pada hari Rabu setempat atau Kamis dini hari nanti. Namun pasar tetap waspada terhadap sinyal-sinyal yang berpotensi hawkish dari bank sentral, utamanya karena inflasi AS mengalami peningkatan selama dua bulan terakhir. Suku bunga AS sudah berada di level tertinggi lebih dari 20 tahun terakhir, yang dikhawatirkan pasar dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang, sehingga mengurangi permintaan minyak.
Bagikan Berita Ini