Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Arief Rachman mengatakan, kondisi global menjadi faktor yang sangat mempengaruhi melemahnya Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Selain Rupiah, mayoritas mata uang dunia yang lain seperti mata uang Eropa, Jepang, dan China juga melemah hari ini. Menurutnya, hal ini dipengaruhi karena ketidakpastian Amerika Serikat yang terus berlanjut.
Merujuk dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,66% terhadap dolar AS di angka Rp15.310/US$1 bahkan sempat melemah hingga Rp15.337/US$1. Ini merupakan posisi terlemah sejak 23 Maret 2023 atau lebih dari empat bulan terakhir.
Edi Susanto selaku Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) telah menegaskan sebelumnya, bahwa sentimen global yang berpengaruh terhadap Rupiah adalah Hawkishnya The Fed dan ekonomi Tiongkok yang dibawah ekspektasi China.
sumber data: CNBC Indonesia
Bagikan Berita Ini