Harga minyak terkoreksi pada pembukaan perdagangan Rabu (26/7/2023) setelah kenaikan empat hari beruntun. Lemahnya harga minyak pada awal perdagangan hari ini karena menumpuknya stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah WTI dibuka melemah 0,36% di posisi US$79,34 per barel, harga minyak mentah brent juga dibuka turun 0,54% ke posisi US$83,19 per barel.
Sementara pada perdagangan Selasa (25/7/2023), minyak WTI di tutup melesat 1,13% ke posisi US$79,63 per barel, begitu juga minyak brent naik 1,09% ke posisi US$83,64 per barel.
Harga minyak melemah pada awal perdagangan hari ini, meluncur dari level tertinggi tiga bulan yang dicapai pada hari sebelumnya setelah data industri menunjukkan perkiraan kenaikan stok minyak mentah AS. Namun, penurunan dibatasi di tengah tanda-tanda pengetatan pasokan global dan harapan untuk stimulus ekonomi China.
"Peningkatan persediaan minyak mentah AS minggu lalu mendorong penjualan, selain itu investor juga harus menyesuaikan posisi mereka menjelang keputusan kebijakan moneter oleh The Federal Reserve AS " ucap Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, unit Nissan Securities.
Adapun stok minyak mentah AS naik sekitar 1,32 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Juli 2023, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
"Pasar akan terus berada dalam tarik menarik antara pengetatan pasokan global dan kekhawatiran permintaan yang melambat karena perlambatan ekonomi global, meskipun kami memperkirakan harga minyak akan menguji kenaikannya selama musim mengemudi di musim panas ketika permintaan dapat lebih tinggi," ungkapnya, memprediksi WTI akan menguji level pertengahan US$80 pada periode Juli-Agustus.
Terpisah, ekspor minyak Saudi turun hampir 40% pada periode Mei dari periode yang sama tahun lalu, menurut data pemerintah terbaru yang dirilis pada hari Selasa.
Sementara itu, para pemimpin di China, konsumen minyak nomor dua dunia, berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan ekonomi.
sumber:CNBC Indonesia
Bagikan Berita Ini