• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Harga Emas Mulai Bersinar Tapi Masih Bikin Deg-Degan

Harga emas mulai bangkit perlahan-lahan. Pada perdagangan Selasa (4/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.925,09 per troy ons. Harganya naik tipis 0,19%.

Penguatan kemarin memperpanjang tren positif emas yang terus menguat sejak Kamis pekan lalu. Dalam empat hari perdagangan tersebut, harga emas menguat 0,93%.

Harga emas masih menguat pada pagi hari ini. Pada perdagangan Rabu (5/7/2023) pukul 06:15 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.925,93. Harganya naik 0,04%.

Harga emas membaik karena pelaku pasar mulai melihat ada secercah harapan jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.

Harapan muncul setelah data aktivitas manufaktur AS melambat. Data S&P Global menunjukkan PMI manufaktur AS melambat ke 46,3 pada Juni. Indeks tersebut adalah yang terendah dalam enam bulan.
PMI AS juga sudah dalam fase kontraksi selama dua bulan beruntun.
Aktivitas manufaktur yang melambat menjadi sinyal jika ekonomi AS tengah melandai sehingga inflasi diharapkan juga terus turun.

"Data ekonomi AS yang melemah menjadi penopang emas. Pelaku pasar akan mencermati data tenaga kerja Amerika Serikat," tutur analis UBS, Giovanni Staunovo, dikutip dari Reuters.

AS akan mengumumkan data klaim pengangguran pada Kamis serta data pengangguran untuk Juni pada Jumat pekan ini. Data-data ini akan menjadi pertimbangan The Fed dalam memutuskan kebijakan moneter pada bulan ini.

Pelaku pasar juga tengah menunggu risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Juni. Risalah tersebut akan keluar pada hari ini atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Pelaku pasar dan investor memperkirakan risalah tersebut akan menegaskan kebijakan hawkish The Fed.
Investor kini bertaruh 86% jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Juli tahun ini.

"Jika sampai ada kenaikan 50 bps maka harga emas akan sangat tertekan," tutur Nicholas Frappell, analis dari ABC Refinery.

CNBC INDONESIA RESEARCH

sumber:CNBC Indonesia

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?