• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Harga Emas 'Terpenjara' Kebijakan AS, Kudeta Rusia Sia-Sia

Harga emas nyaris tidak bergerak. Pada perdagangan Senin (26/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.922,85 per troy ons. Harganya naik tipis 0,08%.

Pergerakan emas juga masih sangat tipis hari ini. Pada perdagangan Selasa (27/6/2023) pukul 06:37 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.922,23. Harganya melandai 0,03%.

Harga emas yang masih sulit bergerak ini mencerminkan tingginya sikap wait and see investor terhadap kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Pelaku pasar menunggu pidato ChairmanThe Fed Jerome Powell dalam acara European Central Bank (ECB) Forum on Central Banking pada Rabu (28/6/2023).
Pidato Powell diharapkan bisa memberi sinyal yang lebih jelas mengenai kebijakan suku bunga The Fed ke depan, terutama seberapa besar kenaikannya.

Seperti diketahui, The Fed memang menahan suku bunga acuan di level 5,0-5,25% pada bulan ini. Namun, The Fed mengisyaratkan akan tetap menaikkan suku bunga acuan ke depan.
"Kita tahu bahwa kenaikan suku bunga memang mendekati akhir tetapi masih ada risiko ke depan yang bisa membuat kebijakan berubah. Karena itulah emas tertekan," tutur OCBC FX strategist Christopher Wong, dikutip dari Reuters.

Pelaku pasar kini bertaruh 72% jika The Fed akan menaikkan suku bunga pada Juli mendatang.
 

Clifford Bennett, kepala ekonom ACY Securities, mengatakan kudeta Rusia sebenarnya memberi kesempatan emas untuk bersinar. Namun, kudeta bisa cepat tertangani sehingga tak mampu membuat emas menguat tajam.

Seperti diketahui, Yevgeny Prigozhin, mantan sekutu Presiden Rusia VladimirPutin sekaligus pimpinan tentara bayaran Rusia Wagner, melakukan pemberontakan.
Pemberontakan melawan pertahanan Putin tersebut dijalankan dengan melakukan penyerbuan 200 kilometer (km) dari Moskow, akhir pekan kemarin. Tentaranya bahkan sudah mendekat ke ibu kota negara.

Sayang pemberontakan itu gagal. Ia mendadak membatalkan misi dan akhirnya diasingkan ke Belarusia.

Kendati bisa dipadamkan, pemberontakan sudah membuat investor panik sehingga harga komoditas ikut terkerek.

"Kudeta Wagner mampu menjadi penopang kenaikan emas tetapi sementara dan kecil. Hanya ada sedikit kenaikan permintaan aset aman seperti emas setelah kudeta," tutur Bennet, dikutip dari Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcidonesia.com

SUMBER:CNBC Indonesia

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?