Harga emas terus mengalami kenaikan selama dua hari berturut-turut, dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) dan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi fokus utama pasar hari ini.
Pada perdagangan Rabu (10/7), harga emas di pasar spot ditutup menguat sebesar 0,31% di level US$ 2.370,93 per troy ons. Kenaikan ini menandai dua hari berturut-turut harga emas naik.
Hingga pukul 06.00 WIB Kamis (11/7), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi sebesar 0,07% di posisi US$ 2.372,65 per troy ons.
Harga emas naik pada perdagangan Rabu setelah komentar dari Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) akan segera menurunkan suku bunga. Sementara itu, para investor menunggu data inflasi AS sebagai petunjuk lebih lanjut.
"Powell tidak memberikan kejutan agresif apa pun dalam pidatonya di Senat kemarin, dan hal itu menenangkan pasar mengenai gagasan bahwa The Fed belum akan dapat memangkas suku bunga tahun ini," ujar Jim Wyckoff, seorang analis pasar senior di Kitco Metals.
Pada Selasa, Powell tetap berhati-hati dalam pernyataannya dan menambahkan bahwa "data yang lebih baik akan memperkuat" alasan untuk kebijakan moneter yang lebih longgar.
Fokus pasar saat ini beralih ke data indeks harga konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan indeks harga produsen (IHP) pada hari Jumat. Angka-angka terbaru menunjukkan bahwa inflasi mereda dari level yang tinggi secara tak terduga pada awal tahun.
Diperkirakan IHK akan menunjukkan peningkatan tahunan hanya sebesar 3,1% pada Juni 2024, turun dari 3,3% pada Mei 2024.
"Jika laporan tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan menunjukkan inflasi yang mereda, maka kita dapat melihat pasar emas-perak terus diperdagangkan secara lebih tinggi," ujar Wyckoff.
Sementara itu, menurut World Gold Council pada hari Selasa, dana yang diperdagangkan di bursa emas yang didukung secara fisik dan secara global mengalami aliran masuk berturut-turut pada bulan Juni karena penambahan kepemilikan emas.
Bagikan Berita Ini