Rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung malam ini. Data ini sangat penting dan berpengaruh terhadap kebijakan bank sentral AS atau the Fed. Rupiah berpotensi bergerak fluktuatif karena pasar sedang menunggu data tenaga kerja AS, termasuk data pekerjaan Non Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran.
Rupiah pada akhir perdagangan kemarin menguat 0,15% dalam sehari, berbanding terbalik dengan pelemahan sehari sebelumnya sebesar 0,4%. Bank Indonesia (BI) siap melakukan intervensi jika rupiah hampir menyentuh level Rp16.300/US$. BI berupaya menjaga nilai tukar dan melakukan intervensi di pasar valas.
Pasar saat ini menunggu sejumlah data dari AS, termasuk data tenaga kerja NFP dan tingkat pengangguran untuk periode Mei 2024. Pasar memperkirakan NFP akan naik ke 185.000 pekerjaan, sedangkan tingkat pengangguran diperkirakan masih bertahan di 3,9%.
Data lain yang dirilis adalah klaim pengangguran mingguan yang berakhir pada 1 Juni 2024. Hasilnya naik 229.000, lebih baik dari perkiraan pasar. Meski peningkatan klaim pengangguran berkonotasi negatif bagi pasar tenaga kerja, ini bisa menjadi kabar baik bagi kebijakan the Fed karena potensi menahan laju inflasi.
Bagikan Berita Ini