• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Chairman The Fed Mengatakan Suku Bunga Masih Tinggi, Rupiah Melemah!

Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ketua bank sentral AS (The Fed) menyatakan sikap hawkish yang berujung pada tingginya indeks dolar AS (DXY).

Dikutip dari CNBC, rupiah ditutup melemah 0,16% di angka Rp15.725/US$. Pelemahan ini senada dengan yang terjadi kemarin (5/2) yang juga anjlok 0,29%.

Sementara DXY pada pukul 14.50 WIB melemah di angka 104,31 atau turun 0,14%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 104,45.

Chairman The Fed Jerome Powell menunjukkan sikap hawkish yang mengindikasikan suku bunga yang tinggi bagi The Fed dan berdampak pada tingginya US Treasury tenor 10 tahun serta DXY yang melonjak tinggi.

"Pernyataan Powell hari ini menjelaskan jika kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Maret memang mustahil. Ekonomi AS yang kuat membuat The Fed lebih fleksibel untuk menahan suku bunga di level tinggi. Mereka tahu jika kebijakannya tidak akan membunuh ekonomi AS," tutur analis dari Cresset Capital, Jack Ablin, dikutip dari Reuters.

Laju inflasi pun meningkat  dari 3,1% pada November 2023 menjadi 3,4% pada Desember 2023 tingkat pengangguran tetap di 3,7%. Berdasarkan data Non Farm Payroll, jumlah pekerja pada Januari 2024 bertambah 353.000 orang, jauh melebihi ekspektasi pasar (180.000 orang).

Komentar Powell merupakan kabar buruk bagi Indonesia karena dapat memicu capital outflow dan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia.

Ketika The Fed terus melihat ke depan, investor akan sibuk memindahkan investasi mereka ke produk-produk berbasis dolar seperti dolar AS dan surat utang AS.

Jika penurunan suku bunga The Fed masih jauh, ruang lingkup penurunan suku bunga BI dalam waktu dekat kemungkinan akan semakin terbatas.

CNBC

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?