Perdagangan emas kemarin hari Rabu (17/1) mengalami penurunan sebesar 1% setelah penjualan ritel AS dirilis, menyebabkan ketidakpuasan di kalangan pelaku pasar. Pelemahan emas terjadi karena perpanjang tren negatif dari emas di mana sang logam mulai turun sebanyak 2,4%. Tetapi harga emas pada hari ini (18/1) mulai bangkit di posisi US$2006.09 atau naik 0,30%. AS juga melaporkan tentang penjualan ritel di periode Desember 2023 tumbuh 0,6% secara month-to-month dibanding pertumbuhan bulan November 2023 sebesar 0,3% dan konsensus pasar sebesar 0,4%.
Dikutip dari CNBC, penjualan ritel AS tetap tinggi, sementara ekonomi AS masih mengalami pertumbuhan yang kuat dan membuat inflasi sulit untuk turun dengan cepat. Kenaikan penjualan ritel AS menumbuhkan harapan di kalangan pelaku pasar untuk melihat kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat. Ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga pada bulan Maret mengalami penurunan sebesar 55%.
Ekspektasi semacam ini masih menghambat upaya pemangkasan suku bunga, menyebabkan penguatan dollar AS dan hasil US Treasury. kenaikan hasil US Treasury dan dolar AS juga memberikan dampak negatif pada harga emas, sehingga emas kurang menarik bagi investor dan pelaku pasar untuk dibeli.
Bagikan Berita Ini