• company.vifxjogja@gmail.com
  • (0274) 2924181
News Photo

Perlukah Rupiah Khawatir Di Tengah Dollar Yang Makin Perkasa?

Jumat (13/10) terpantau kurs rupiah spot melemah 0,18% ke Rp 15.728 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 15.700 per dolar AS. Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan hari ini.

Ketidakpastian ekonomi AS, membuat The Fed lebih berhati-hati. Pasar kini melihat jika The Fed telah beralih fokus bukan lagi pada berapa kenaikan tetapi seberapa lama suku bunga tinggi akan dipertahankan. Jika suku bunga AS mengalami kenaikan dengan sikap hawkish The Fed, maka hal ini akan menekan pasar keuangan Indonesia termasuk nilai tukar rupiah

Dikutip dari Kontan, Ekonom PT Bahana TCW Investment Management Emil Muhamad mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh perpaduan faktor global dan domestik. Secara global, indeks dolar AS (DXY) menguat sebesar 2,45% sejak awal tahun sehingga menekan hampir semua mata uang di dunia, termasuk Indonesia.

Namun, Emil meyakini penguatan DXY yang terjadi saat ini sifatnya sementara. Ke depanya, DXY akan melemah kembali sepanjang tidak terjadi eskalasi perang besar sehingga masih terbuka peluang bagi penguatan rupiah dan mata uang Asia lainnya.

Emil menilai, Bank Indonesia (BI) bersama dengan pemerintah telah melakukan upaya untuk menjaga stabilitas rupiah. Kebijakan moneter telah mengambil langkah aktif dengan melakukan intervensi di pasar spot dan Domestc Non Deliverable Forward (DNDF). 

 

Source : Kontan CNBC

Bagikan Berita Ini

Komentar

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan berkualitas kami untuk Investasi?