Pelemahan rupiah hari ini didominasi oleh sentimen eksternal yang kian kental khususnya datang dari AS, setelah berita Non Farm Payroll ( NFP).
Rupiah tembus level psikologis Rp15.695/US$ atau melemah 0,58%.
Dikutip CNBC, Kondisi ekonomi AS pun saat ini masih cukup ketat karena inflasi yang diperkirakan masih cukup tinggi khususnya yang akan dirilis pekan ini. Sebagai catatan, AS mencatatkan inflasi periode Agustus 2023 naik menjadi 3,7% (year on year/yoy) dibandingkan periode Juli di angka 3,2% secara tahunan (yoy). Kenaikan harga di AS lebih tinggi dibanding perkiraan konsensus sebesar 3,6% yang dikutip dari Trading Economics.
Jika inflasi AS menurun dengan lambat atau malah naik maka artinya ekonomi AS masih panas sehingga inflasi sulit melandai dengan cepat ke target kisaran bank sentral AS (The Fed) yakni 2%.
Banyak analis memperkirakan inflasi AS masih sulit melandai dengan cepat karena masih kuatnya daya beli warga AS. Lonjakan harga minyak pada September lalu juga membuat AS sulit menekan inflasi.
Source : CNBC
Bagikan Berita Ini