Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (03/10) mengalami pelemahan di level Rp. 15.600 per dolar AS. Posisi rupiah ini adalah yang terburuk sejak awal Januari 2023. Di mana, pada 6 Januari 2023, rupiah spot ditutup di level Rp 15.633 per dolar AS.
Dikutip dari CNBC, AS telah merilis data ekonomi pada Senin (2/10/2023) yang menunjukkan jika ekonomi AS masih kencang. ISM mengatakan bahwa PMI manufaktur AS meningkat menjadi 49,0 bulan September 2023, angka tersebut tertinggi sejak November 2022, dari 47,6 pada bulan Agustus. Namun, bulan September menandai bulan ke-11 berturut-turut dimana PMI tetap berada di bawah 50, yang mengindikasikan adanya kontraksi di sektor manufaktur.
Dari data tersebut dapat dilihat ekonomi AS mengalami perbaikan meski secara output manufaktur masih terkontraksi hal ini dapat memberikan tekanan tambahan bagi ekonomi global termasuk Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah sejalan dengan perkasanya ekonomi AS. Sehingga, membuat mata uang negara berkembang termasuk rupiah mendapat tekanan besar.
Bagikan Berita Ini