Nilai tukar rupiah terus mengalami penurunan terhadap dollar AS. Rupiah dibuka pada posisi Rp 15.425/US$1 di awal perdagangan hari ini, Selasa (26/9/2023). Mata uang Garuda melemah 0,19%. Pergerakan rupiah masih akan dibayangi penguatan dolar AS. Indeks dolar terbang ke 106,01 pada Senin pagi ini atau posisi tertingginya sejak 11 November 2022 atau 10 bulan terakhir.
Dilansir dari CNCB, ketidakpastian dari the Fed memicu adanya capital outflow di pasar keuangan Tanah Air. Di pasar saham, kemarin investor melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 333,8 miliar di pasar reguler.
Hal ini mengakibatkan rupiah semakin merosot dan dollar AS terus menguat.
Penguatan dolar AS ini menandai jika investor tengah mengincar dolar AS dengan menjual aset berdenominasi mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Indeks dolar AS yang tinggi memicu aliran dana asing keluar dari dalam negeri, hal ini merupakan imbas dari ketidakpastian pasar terhadap isyarat the Fed yang masih hawkish bisa menaikkan suku bunga lagi.
Source : CNBC
Bagikan Berita Ini